jpnn.com, JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane meminta jajaran Polri mencermati masuknya 57 orang yang diduga sebagai jaringan teroris masuk Jakarta. Mereka yang berasal dari enam daerah itu masuk ke ibu kota setelah kerusuhan di Rutan Salemba cabang Mako Brimob Polri, Depok.
"IPW berharap polisi melakukan pagar betis agar kelompok teroris ini bisa segera diciduk sebelum beraksi menebar terornya," kata Neta, Sabtu (12/5).
BACA JUGA: Napiter Pembunuh Polisi di Mako Brimob Terancam Hukuman Mati
Berdasar data IPW, sejak Jumat (11/5) pukul 20.00, jaringan teroris ini sudah berada di Jakarta. Dari Kelompok Tegal ada tiga orang. Dari Kelompok Pekanbaru pimpinan Boy ada sepuluh orang.
"Mereka jalan darat dan sempat mampir di Lampung sebelum menyeberang ke Banten," katanya.
BACA JUGA: Detik-detik Menegangkan Dua Kali Serangan Susulan Teroris
Selain itu, lanjut Neta, dari Kelompok Karawang pimpinan Abu Sayyaf ada enam orang dengan mengendarai sepeda motor. Kelompok Cirebon terbagi dua, pimpinan Heru Komarudin ada tujuh orang dan datang dengan menyewa mobil rental dan langsung membuka posko di Depok.
Kelompok kedua yang dipimpin Suki tidak terlacak karena menghilang. "Kelompok Indramayu pimpinan Sutomo ada tujuh orang," tegasnya.
BACA JUGA: Beda Kelompok Aman Abdurrahman dan MIT, Ternyata!
Kelompok Tasikmalaya juga terbagi dua. Pimpinan Rido ada sepuluh orang dan tiba di Jakarta dengan tiga mobil. Sedangkan pimpinan Ade Cawe ada lima orang dan datang dengan tiga sepeda motor.
"Namun kelompok Ade Cawe ini sudah berhasil diciduk polisi. Satu tewas ditembak polisi dan tiga ditangkap, termasuk Ade Cawe. Sedangkan satu lagi berhasil kabur," ujar Neta. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Aman Abdurrahman: Melawan karena Makanan, Masuk Neraka!
Redaktur & Reporter : Boy