jpnn.com, JAKARTA - Indonesia Police Watch (IPW), menilai prestasi Irjen Listyo Sigit Prabowo biasa saja selama berkarier di kepolisian. Hanya saja, Listyo merupakan orang "dekat" Presiden Jokowi, pernah sebagai ajudan pada periode pertama.
"Seperti yang sudah diduga sejak awal, sejak naiknya Idham Azis menjadi Kapolri, Sigit adalah calon kuat Kabareskrim baru. Tapi sayangnya pengangkatannya molor begitu lama, yakni molor 36 hari sehingga selama 36 hari jabatan Kabareskrim dibiarkan kosong," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane saat dikonfirmasi, Jumat (6/12).
BACA JUGA: Kapolri Tunjuk Mantan Ajudan Jokowi Jadi Kabareskrim
Neta, melihat Idham sebenarnya masih ragu dengan kapasitas Sigit. Mantan Kadiv Propam Polri itu tergolong muda dan dari Akademi Kepolisian angkatan 1991. Neta menganggap preseden ini pernah terjadi saat pengangkatan Suhardi Alius sebagai Kabareskrim.
"Kini Sigit sudah ditetapkan sebagai Kabareskrim. Tugas utamanya adalah menuntaskan kasus Novel Baswedan, mengingat Idham saat diangkat sebagai Kapolri sudah berjanji akan menuntaskan. Jadi tidak ada alasan bagi Idham maupun Sigit untuk tidak menuntaskan kasus Novel," jelas dia.
BACA JUGA: Kabareskrim Masih Kosong, Semoga Promoter bukan Promosi Orang Tertentu
"Apakah Sigit mampu? Kita tunggu saja gebrakannya. Jika melihat track record-nya selama ini, kinerja Sigit biasa-biasa saja dan tidak ada yang istimewa," tambah Neta.
Meski prestasi Sigit biasa saja, Neta mengingatkan bahwa yang bersangkutan mantan ajudan Presiden Jokowi. Setelah selesai jadi ajudan, Sigit langsung jadi Kapolda Banten.
BACA JUGA: Dari Belajar Mengenal Kayu, Listyo Bramantyo Jadi Pembuat Bumerang
"Ini pertama kali dalam sejarah Polri, seorang ajudan langsung jadi Kapolda. Biasanya geser ke Mabes Polri dulu dan naik bintang, setelah setahun bertugas di Mabes baru menjadi Kapolda. Tapi Sigit luar biasa usai jadi ajudan langsung pegang Kapolda Banten," ungkap Neta. (tan/jpnn)
Redaktur & Reporter : Fathan Sinaga