JAKARTA - Pro kontra pencalonan Komjen (Pol) Timur Pradopo sebagai calon tunggal Kapolri terus bergulirIndonesia Police Watch (IPW) termasuk pihak yang kontra dengan pencalonan nama Timur Pradopo sebagai pengganti Bambang Hendarso Danuri.
Ketua Presidium IPW, Neta S Pane, meyayangkan sikap arogan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam proses pencalonan Timur menjadi calon tunggal Kapolri
BACA JUGA: Khawatir Bentrok Susulan, Ampera Raya Disteril
“IPW menyayangkan sikap arogan SBY yang melakukan pemaksaan kehendak dan mengkarbit Timur menjadi Kapolri,” kata Neta S Pane kepada JPNN, Rabu (6/10).Dalam konteks tersebut, Neta mengibaratkan apa yang terjadi adalah seperti buah matang hasil karbitan, yang di luar terlihat mulus namun di dalamnya hancur
IPW menilai SBY telah merusak masa depan Polri
BACA JUGA: Dua Tahun Lalu, Harta Timur Rp 2,1 miliar
“Untuk itu IPW menghimbau Komisi III mengembalikan Timur Pradopo ke SBYSeperti diketahui, nama Komjen (Pol) Timur Pradopo mendadak muncul jadi calon tunggal Kapolri pengganti Jenderal Pol Bambang Hendarso Danuri yang akan pensiun pada akhir bulan Oktober
BACA JUGA: Siap Hadapi Politisi Senayan
Timur, yang sebelumnya menduduki Jabatan Kapolda Metro Jaya mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Komisaris Jenderal Polisi beberapa jam sebelum surat Presiden SBY terkait usulan nama calon Kapolri diterima oleh DPRSelain Timur, beberapa nama yang sempat masuk bursa calon pengganti BHD antara lain Komjen (Pol) Nanan Sukarna, Komjen (Pol) Ito Sumardi dan juga Komjen (Pol) Imam Sudjarwo(wdi/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... KPK Bisa Sidik Pencucian Uang
Redaktur : Tim Redaksi