IPW Berharap Elit Polri Tidak Omong Doang

Jumat, 11 September 2015 – 08:46 WIB
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane. FOTO: JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pasca dicopotnya Komisaris (Komjen) Jenderal Polisi Budi Waseso (Buwas) dari Kepala Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri, sejumlah elit Polri mengatakan akan tetap melanjutkan penanganan kasus dugaan korupsi di PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane berharap elit-elit Polri tidak sekadar omdo alias omong doang. Tapi segera membuktikan janjinya untuk melanjutkan pengusutan kasus dugaan korupsi di Pelindo II.

BACA JUGA: BPPT Dorong Penguasaan Rancang Bangun Kapal Selam Nasional

“Salah satu bukti nyata, yang harus dilakukan elit Polri untuk membuktikan janjinya itu adalah segera memeriksa Dirut Pelindo II RJ Lino,” kata Neta S Pane dalam keterangan tertulis kepada wartawan, Jumat (11/9) pagi.

Sebab, lanjut Neta, sebelumnya Polri sudah melakukan penggeledaan di ruang kerja RJ Lino di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Artinya, sejumlah bukti sudah didapatkan, sehingga tidak ada alasan bagi Polri lagi untuk tidak segera memeriksa RJ Lino.

BACA JUGA: MKD Akan Panggil Hary Tanoe?

“Jika memang sudah memiliki alat bukti yang kuat tentang keterlibatannya dalam dugaan korupsi, Polri jangan ragu-ragu untuk menjadikan RJ Lino sebagai tersangka, dan kemudian
menahannya,” tegas Neta.

Dari penelusuran IPW, menurut Neta, terungkapnya dugaan korupsi di Pelindo II ini mencuat tatkala sejumlah pekerja di Pelindo II melakukan mogok kerja dua bulan lalu. Beberapa hari setelah itu para pekerja melapor ke Polri mengenai adanya korupsi di Pelindo II yang diduga melibatkan RJ Lino.

BACA JUGA: Politikus Demokrat Setuju Setnov dan Fadli Zon Dinonaktifkan jika...

Polri, kata Neta, lalu memeriksa sejumlah saksi dan melakukan penyelidikan hingga kemudian menggeledah kantor RJ Lino. Melihat fakta-fakta ini tidak ada alasan bagi Polri untuk tidak melanjutkan perkara korupsi ini dan tidak ada alasan bagi Polri untuk tidak segera memeriksa RJ Lino.

“Kecuali elit-elit Polri sudah ikut-ikutan melindungi kasus-kasus korupsi besar,” kata Neta.

IPW menilai jika Polri tidak segera melanjutkan kasus Pelindo II, para koruptor akan menjadi besar kepala karena merasa bisa menjatuhkan Kabareskrim Komjen Pol. Budi Waseso.  Untuk itu, IPW berharap kasus-kasus korupsi yang sudah dibongkar Polri selama ini bisa dituntaskan agar Polri tidak dilecehkan para koruptor.

Neta juga mengatakan, selain kasus Pelindo II, Polri harus pula melanjutkan kasus dugaan korupsi di Pertamina Foundation yang diduga melibatkan sejumlah pejabat tinggi negara dan dugaan korupsi di sebuah perusahaan migas. Sebab, sebelumnya Bareskrim sudah merencanakan melakukan penggeledaan di sebuah perusahaan migas yang diduga merugikan negara sebesar Rp118 triliun.

“Tapi saat Bareskrim akan melakukan penggeledaan, muncul isu Buwas akan dicopot. Akibatnya, rencana penggeladaan itu batal dilakukan hingga akhirnya Buwas dicopot
dari jabatannya,” katanya.

Untuk itu, kata Neta, IPW mendesak Polri tetap melanjutkan penggeledaan tersebut agar kasusnya terungkap secara transparan.(fri/boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Setya Novanto dan Fadli Zon Bisa Dicopot


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler