IPW Desak Bareskrim Bongkar Mafia Rumah Sakit Saat Pandemi

Sabtu, 03 Oktober 2020 – 22:34 WIB
Iluistrasi: Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Indonesian Police Watch (IPW) mendorong agar Bareskrim Polri segera mengusut kasus-kasus mafia dilingkup rumah sakit di masa pandemi virus corona.

IPW menyebut ada mafia yang mencoba mengambil keuntungan di dalam rumah sakit.

BACA JUGA: Polda Jatim Bubarkan KAMI di Surabaya, Neta IPW Acungkan Jempol

"Bareskrim Polri harus segera membongkar mafia rumah sakit yang memanfaatkan pandemi Covid-19 untuk meraih keuntungan dengan cara mencovidkan orang sakit yang sesungguhnya tidak terkena Covid-19," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu (3/10).

Neta menyebut kasus ini sudah marak muncul di media sosial akhir-akhir ini.

BACA JUGA: Terpidana Mati Cai Changpan Pernah Ikut Latihan Militer di Cina

Dia kemudian mengutip ucapan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko yang menyebut banyak mafia rumah sakit saat ini.

"Bahkan pada Jumat 2 Oktober 2020, Moeldoko di Semarang menyatakan banyaknya isu rumah sakit memvonis semua pasien yang meninggal dicovidkan agar mendapatkan anggaran dari pemerintah," beber Neta.

BACA JUGA: Mungkin Hanya Pria Ini yang Berani Jual Motor Milik Anggota TNI AD

Lebih jauh Neta mengatakan, dari data milik IPW ada keuntungan yang diraup oleh para mafia rumah sakit ini. Bahkan keuntungannya terbilang cukup besar.

"Sebab, biaya perawatan pasien infeksi virus corona bisa mencapai Rp290 juta. Jika mafia rumah sakit mencovidkan puluhan atau ratusan orang, bisa dihitung berapa banyak uang negara yang mereka rampok di tengah pandemi Covid-19 ini," ujar Neta.

Untuk itu lah Neta mendorong Bareskrim Polri untuk mencermati kasus kejahatan baru di tengah pandemi ini.

Tak hanya Bareskrim, Neta mendorong KPK untuk ikun mendalami kasus-kasus semacam ini.

"Jika Bareskrim Polri tidak peduli dengan kasus pengcovidan orang oleh mafia rumah sakit ini, kejaksaan dan KPK harus segera turun tangan," pungkas Neta. (mcr3/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Fransiskus Adryanto Pratama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler