jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengatakan jajaran Polri relatif mampu mengatasi kecelakaan lalu lintas di musim mudik 2014, sehingga jumlah korban menurun hingga 15 persen.
Namun, Polri tidak mampu mengatasi kemacetan lalu lintas. Akibatnya, kemacetan parah mencengkram di sepanjang jalur mudik di Pulau Jawa, Sumatera, dan Bali. "Demikian evaluasi IPW terhadap kinerja Polri di musim mudik 2014," kata Neta, Minggu (3/8).
BACA JUGA: Poltak Kaget Masuk Bursa Menteri ESDM Kabinet Jokowi
IPW memberi apresiasi terhadap kinerja jajaran Polri yang melakukan pagar betis di daerah-daerah rawan. Hujan dan panas tidak menyurutkan polisi dalam mengatur arus mudik. "Namun kemacetan parah pada musim mudik tahun ini membuat jajaran Polri tidak berdaya," ujarnya.
Umumnya, ia melanjutkan, polisi menunjukkan sikap simpati di jalur mudik. Polisi penjebak dan pungutan liar hanya terlihat di jalur timur Sumatera Utara ada empat titik dan jalur Sumatera Barat dari Riau empat titik. "Tahun 2014 kemacetan arus mudik terlihat sangat parah dibanding 2013," katanya.
BACA JUGA: Ketua MUI: ISIS Halalkan Segala Cara
Volume kendaraan yang tidak terkendali membuat kemacetan makin tidak terkendali. Kenaikan jumlah kendaraan bermotor 11 persen pertahun makin menunjukkan dampaknya pada arus mudik 2014. Sebanyak 104 juta kendaraan bermotor bergerak di seluruh Indonesia, yang 75 persennya memadati jalur mudik.
Tak heran, di Pelabuhan Gilimanuk, Bali antre untuk masuk feri mencapai lima jam. Kemacetan parah terjadi di Jalan Lintas Sumut-Aceh, tepatnya di Tandem Langkat, kendaraan hanya bergerak 2 kilometer selama lima jam. "Dua pos polisi yang ada di kawasan itu seakan tidak bermanfaat," kata Neta.
BACA JUGA: Polisi Antisipasi Gerakan Pasif ISIS
Menurut Neta, kemacetan tidak terkendali juga terjadi di Kali Abang, Kebumen mengarah ke Cilacap, Jateng. Selama tiga jam kendaraan hanya bergerak dua meter. Kemacetan puluhan kilometer terlihat di banyak jalur mudik.
Ke depan, pemerintahan baru sudah saatnya melakukan pengendalian dan moratorium terhadap industri kendaraan bermotor. Jika tidak, kemacetan parah akan terjadi, jalur-jalur ekonomi stagnan, ekonomi biaya tinggi terjadi di jalanan, subsidi BBM tidak terkendali, dan polisi akan frustrasi dalam cengkraman kesemrawutan lalulintas. "Terutama di musim mudik," tuntasnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Baââ¬â¢asyir Tidak Dukung ISIS
Redaktur : Tim Redaksi