jpnn.com - JAKARTA - Ketua Presidium Indonesia Police Watch Neta S Pane mendesak agar DPR dan Presiden Joko Widodo segera mencapai kesepakatan dalam pertemuan, di gedung DPR Senin (6/4). IPW meminta agar kedua belah pihak bersepakat dalam hal pengajuan calon Kapolri.
Neta berharap, kedua belah pihak bisa mencapai kesepakatan agar korps seragam cokelat bisa memiliki pemimpin definitif baru.
BACA JUGA: Tolak Posisi di BTN, Sukardi Pilih Jadi Penulis Pidato Jokowi
"Sebab sangat ironis, jika institusi sebesar Polri dengan jumlah anggota 450.000 orang dibiarkan terkatung-katung tanpa Kapolri sebagai pemimpin defenitif," kata Neta, Senin (6/4).
Dari pantauan IPW, kata Neta, saat ini situasi internal Polri sangat solid untuk mendukung Wakapolri Komjen Badroeddin Haiti menjadi Kapolri.
BACA JUGA: ââ¬ËSi Ngeri-ngeri Sedapââ¬â¢ Curhat Kawatnya Copot dan Nusuk-nusuk
Jenderal-jenderal yang tadinya bermanuver untuk menjadi Kapolri menggantikan Sutarman sudah berjiwa besar, untuk melapangkan jalan Haiti ke kursi Tri Brata 1.
Selain itu nama Haiti juga sudah disampaikan Presiden kepada DPR untuk dilakukan uji kelayakan dan uji kepatutan.
BACA JUGA: Di Persidangan, Sutan Tuding KPK Jahat
Hanya saja DPR perlu mendengar penjelasan Presiden Jokowi, kenapa mendadak mengganti nama calon Kapolri dari Budi Gunawan kepada Badroeddin Haiti.
Namun hal itu bukan berarti harus dijadikan kalangan DPR untuk bermanuver dan mengganjal pencalonan Haiti.
Sebab, jika DPR bermanuver yang dirugikan adalah institusi Polri. Lembaga penegak hukum ini akan kehilangan induk dan tanpa pemimpin yang jelas, seperti selama tiga bulan terakhir ini.
Untuk itu IPW berharap kalangan DPR lebih mengedepankan, sikap kenegarawanannya dan lebih berorientasi kepada kepentingan bangsa, sehingga bisa segera ditetapkan calon Kapolri yang defenitif. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... PPP Minta Presiden Batalkan Perpres DP Mobil
Redaktur : Tim Redaksi