IPW Sebut Rapim Polri Berlangsung Tragis, Ironis, dan Dramatis

Selasa, 03 Maret 2015 – 11:10 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Indonesia Police Watch Neta S Pane mengatakan, Polri memasuki masa dramatis. Sebab inilah pertama kalinya dalam sejarah Polri melakukan rapat pimpinan (Rapim) tanpa Kapolri definitif.

IPW menilai akibat cakar-cakarannya elit Polri, rapim tahun ini berlangsung tragis, ironis, dan dramatis. "Padahal inilah rapim pertama Polri di era pemerintahan baru Presiden Jokowi," kata Neta, Selasa (3/3).

BACA JUGA: Ruki Senang dan Terharu Lihat Aksi Wadah Pegawai KPK

Artinya, jelas dia, rapim ini sangat strategis untuk membuat dan menjabarkan konsep kerja profesional Polri dalam mendukung konsep Revolusi Mental Presiden Jokowi. Tanpa adanya Kepala Polri tentu konsep kerja Polri untuk mendukung Revolusi Mental Jokowi patut menjadi pertanyaan.

"Bagaimana Polri bisa menerapkan konsep Revolusi Mental Jokowi jika di internal Polri sendiri masih amburadul,” kata dia.

BACA JUGA: Berbelitnya Kasus BG, Dari KPK ke Kejagung dan Kemungkinan Balik ke Polri

IPW menilai ada empat poin yang harus dibahas dan dituntaskan dalam Rapim Polri tanpa Kepala Polri ini.

Pertama, penuntasan kasus adanya pengkhianat di tubuh Polri. Kedua, dievaluasinya aksi cakar-cakaran elit Polri dalam perebutan posisi Kapolri setelah Sutarman.

BACA JUGA: Amien dan Hatta Saling Serang, PAN Terancam Terbelah

Ketiga, Rapim Polri perlu menyiapkan berbagai kemungkinan dalam uji kepatutan dan uji kelayakan calon Kapolri Badroddin Haiti di DPR.

Keempat, membangun soliditasi Polri pasca konflik Polri-KPK. Dan hal itu tidak mudah, mengingat polarisasi dan konflik antar elit Polri sempat begitu tajam. "Bahkan ditarik ke luar Polri oleh segelintir oknum," katanya.

Dia mengatakan, curat marut di tubuh Polri juga tidak terlepas dari sikap Presiden Jokowi tidak jelas dan tidak konsisten. "Untuk itu Jokowi harus bertanggungjawab untuk membangun soliditas di Polri dalam Rapim Polri yang dibukanya ini," pungkasnya.

Rapim Polri dibuka Presiden Jokowi, Selasa 3 Maret dan berakhir 5 Maret. Rapim Polri berlangsung setahun sekali dan umumnya dilakukan di awal tahun, untuk melakukan evaluasi dan proyeksi kerja Polri ke depan.  (boy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Inilah Pernyataan Sikap Pegawai KPK, Ruki juga Ikut Tanda Tangan


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler