Iqbal Menilai Gibran Telah Menunjukkan Kecongkakan

Kamis, 25 Januari 2024 – 10:48 WIB
Muhaimin Iskandar (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka di atas panggung Debat Cawapres Pemilu 2024 di Gedung JCC, Jakarta, Minggu (21/1). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Pengamat politik dari Universitas Jember (Unej) Muhammad Iqbal menilai penampilan Gibran Rakabuming Raka saat debat cawapres di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (21/1).

Iqbal menilai calon wakil presiden nomor urut 2 itu belum matang dalam hal kecerdasan emosional.

BACA JUGA: Jokowi Mengaku Boleh Berpihak, Mungkin Elektabilitas Prabowo-Gibran Tak Bergerak

"Debat itu paling tidak punya pengaruh tiga sampai tujuh persen. Publik yang bersentimen negatif saya kira wajar. Secara pengalaman, Gibran memang belum cukup matang dan terlihat belum memiliki kecerdasan emosional yang matang," kata Iqbal dalam keterangan tertulis diterima di Jakarta, Rabu (24/1).

Iqbal berpendapat Gibran cenderung sibuk menampilkan gimik dan menyerang personal lawan-lawan politiknya.

BACA JUGA: Sayangkan Rencana Mahfud, Kaesang PSI: Beliau Sangat Dibutuhkan

Di lain sisi, dua cawapres lainnya, Mahfud MD dan Muhaimin Iskandar, justru terlihat lebih substansial dalam beradu gagasan.

Dia menjelaskan, dalam komunikasi debat, terdapat dua strategi yang lazim digunakan, yakni komunikasi suportif dan komunikasi defensif.

BACA JUGA: Jokowi Membabi Buta di Jateng Ketika Elektabilitas Prabowo-Gibran Stagnan

Komunikasi suportif lebih mendorong diskusi yang setara dan terbuka. Komunikasi defensif menonjolkan siasat menjatuhkan lawan ketimbang adu gagasan.

"Apa yang dilakukan oleh Gibran dengan lebih banyak menanyakan terminologi itu, justru cenderung kepada defensif. Artinya, strategi untuk bagaimana melontarkan istilah atau terminologi yang sifatnya cenderung demonstratif, berupaya untuk menjebak Mahfud dan Muhaimin dengan beberapa pertanyaan itu," katanya.

Dalam salah satu segmen debat, Gibran sempat melontarkan pertanyaan mengenai greenflation atau inflasi hijau kepada Mahfud MD tanpa merinci penjelasan terminologi itu.

Gibran juga sempat “mengolok-olok" Mahfud MD yang dia anggap sama sekali tidak menjawab pertanyaan.

Serupa, pada segmen kelima debat, Gibran menanyakan alasan tim kampanye pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) menggaungkan soal maksimalisasi penggunaan lithium ferrophosphate (LFP) dalam baterai kendaraan listrik. Gibran juga irit penjelasan soal LFP.

Iqbal memandang taktik Gibran dengan melontarkan pertanyaan-pertanyaan jebakan itu menunjukkan kecongkakan.

Pasalnya, Gibran terlihat seolah sudah menyiapkan gimik untuk melecehkan Mahfud dan Cak Imin di panggung debat.

Iqbal melihat Mahfud terlihat memiliki kecerdasan intelektual dan emosional yang lebih mumpuni ketimbang para cawapres lainnya. Muhaimin tampak memperlihatkan kecerdasan situasional.

Itu terlihat saat Mahfud dan Muhaimin tetap tenang saat menerima sindiran dari Gibran. Keduanya secara elegan juga bisa mengembalikan serangan Gibran dengan kritik tersirat.

"Prof. Mahfud memang sempat terpancing emosi ketika ditanya greenflation, tetapi, dia dengan kematangannya tetap sabar dan tidak mau meladeni.”

“Gibran juga menyerang Cak Imin yang menjawab dengan contekan. Justru dengan sangat tenang dan santai, Cak Imin menjawab, 'Iya, saya memang melihat catatan, tapi, yang penting ini bukan catatan Mahkamah Konstitusi'." (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Soetomo Samsu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler