jpnn.com, IRAN - Pemerintah Iran memberikan cuti bagi para narapidana untuk mencegah penularan covid-19 di lapas yang sempit dan sesak.
Kini pemerintah Iran memperpanjang masa cuti para tahanan selama satu bulan.
BACA JUGA: Keras! Iran Sebut Tindakan Presiden AS Trump Adalah Kejahatan Kemanusiaan
Sebelumnya, Iran dilaporkan memberi cuti membebaskan 100 ribu tahanan sejak Februari, termasuk tahanan asing. Rencana itu disambut baik oleh PBB pada Jumat.
"Cuti bagi tahanan yang tidak mengancam masyarakat, diperpanjang hingga 20 Mei 2020", kata Presiden Iran Hassan Rouhani, pada Minggu, 19 April 2020.
BACA JUGA: Iran Sukses Kurangi Kematian Akibat Corona Hingga 40%, Begini Caranya
Namun, sebuah surat dari PBB, termasuk surat dari Petugas Khusus PBB untuk Iran Javaid Rehman mengatakan, "sebagian besar tahanan yang memperjuangkan hak asasi manusia, aktivis konservasi, dan tahanan akibat berkewarganegaraan ganda," tetap dipenjara.
Rouhani mengatakan, masjid dan situs suci di Iran akan tetap tutup hingga 4 Mei, mengikuti upaya negara di kawasan Timur Tengah yang paling besar terdampak pandemi covid-19 ini.
Dalam menetapkan pembatasan, Iran mengizinkan bisnis berisiko rendah termasuk toko, pabrik, dan bengkel untuk tetap beroperasi di Tehran, sepekan setelah negara memerintahkan membuka kembali, pada Sabtu 18 April 2020.
"Masjid dan pusat keagamaan akan tetap tutup hingga dua pekan ke depan. Keputusan tentang berkumpul selama Ramadan akan diumumkan pekan depan," kata Rouhani dalam siaran di televisi setempat, dialihbahasakan dari Reuters.
Iran kini mencatat 2.345.311 kasus infeksi covid-19, dengan 80.868 kasus baru selama 24 jam terakhir.
Dari jumlah tersebut, 5.031 pasien meninggal dengan 548 pasien meninggal selama 24 jam terakhir, menurut worldometer.
Sebanyak 604.569 pasien dinyatakan sembuh dengan 55.987 pasien sembuh selama 24 jam terakhir. (ngopibareng/jpnn)
Redaktur & Reporter : Natalia