jpnn.com, TEHRAN - Kementerian Pertahanan Iran meluncurkan tiga jenis drone baru, Sabtu (18/4). Ada puluhan pesawat tanpa awak yang yang akan memperkuat Angkatan Bersenjata Iran.
Menurut Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami, drone baru buatan negerinya bisa menjelajah sejauh 1.500 kilometer. “Mampu memonitor pergerakan musuh dari jarak yang cukup jauh,” ujarnya.
BACA JUGA: Tak Kalah dari Israel, Republik Islam Iran Juga Ciptakan Alat Pendeteksi Virus Corona Jarak Jauh
Drone itu pun tak hanya menjadi alat untuk memonitor pergerakan musuh. Sebab, pesawat nirawak yang dikendalikan dari jarak jauh itu juga mampu mengemban misi perang.
Hatami menjelaskan, drone buatan negerinya bisa membawa bom ataupun misil balistik dan terbang hingga ketinggian 45 ribu kaki atau 13.716 meter. Iran mengembangkan drone bertenaga jet yang dinamai Karar untuk penyerangan.
BACA JUGA: Perangi Corona di Tengah Sanksi, Iran Lebih Baik ketimbang AS
Adapun drone Ababil 3 untuk pengintaian dan pengawasan. Hatami menjelaskan, drone-drone itu dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri Iran dengan melibatkan universitas domestik.
Negeri Para Mullah itu telah mengembangkan drone sejak era 1980-an. Iran juga dikenal sebagai inovator dalam drone untuk peperangan.
BACA JUGA: Warga Israel Jadi Mata-mata untuk Iran, Tetap Beroperasi di Tengah Pandemi Corona
Sebagai buktinya, Iran menggunakan 25 drone dan rudal jelajah untuk menyerang Arab Saudi pada September tahun lalu. Drone Iran juga sudah terbang di wilayah udara Israel.
Kemajuan Iran dalam memproduksi drone pun menjadi warning bagi Israel. Menurut editor dan analis urusan Timur Tengah di The Jerusalem Post, ped Editor and Middle East affairs analyst at The Jerusalem Post Seth J. Frantzman, Iran menyampaikan pesan kepada Amerika Serikat dan sekutunya dengan memamerkan drone terbaru itu.
“Ini adalah pesan bagi Israel, AS dan sekutu mereka: kami bisa menjangkau Anda,” tulis Frantzman dalam kolomnya di Jerusalem Post.(mee/jpost/ara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Antoni