jpnn.com, IRAN - Pemerintah Iran kecewa dengan keputusan Amerika Serikat (AS). Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menyatakan, pernyataan Presiden AS Donald Trump yang tidak mau meneken penilaian positif terhadap Iran atas Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA) sama saja melanggar pemufakatan tersebut.
''Saya telah menulis sembilan surat kepada Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Federica Mogherini yang mencantumkan poin-poin di mana AS gagal bertindak maupun menunda komitmennya atas JCPOA,'' ujar Zarif.
BACA JUGA: Korut Masih Mengancam, Trump Malah Usik Iran
Dia menegaskan, Iran tidak akan menoleransi siapa pun yang mengintervensi kebijakan pertahanan mereka, termasuk AS.
Iran bersikukuh bahwa program misil mereka sama sekali tidak melanggar kesepakatan nuklir dengan AS, Jerman, Inggris, Prancis, Tiongkok, Rusia, dan Uni Eropa.
BACA JUGA: Trump Masih Beri Iran Kesempatan Bertobat
Iran tidak akan melakukan negosiasi apa pun terkait program misil balistiknya.
Sementara itu, Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengungkapkan bahwa AS akan tetap menjadi bagian dari kesepakatan nuklir Iran.
Menurut dia, pemerintah AS masih menimbang respons yang tepat untuk tindakan Iran.
BACA JUGA: Trump Mulai Utak-atik Nuklir Iran
Haley mengakui, Iran tidak melanggar kesepakatan di JCPOA. Namun, menurut versinya, negeri para mullah tersebut mendukung terorisme di seluruh dunia dan melakukan tes misil balistik yang bisa berkembang sehingga Iran menjadi negara yang memiliki senjata nuklir. (Reuters/RTE/sha/c18/sof/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kongres Akan Buka Iklan Facebook Pesanan Rusia di Pilpres AS
Redaktur & Reporter : Natalia