jpnn.com, TEHRAN - Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran membantah tuduhan pejabat Amerika Serikat dan Inggris yang mengatakan bahwa pasukan angkatan lautnya mencoba menghentikan sebuah kapal tanker Inggris di Teluk Persia.
Tuduhan itu dimuat Reuters pada Kamis (11/7), dengan mengutip dua pejabat Amerika Serikat anonim. Mereka mengklaim bahwa lima kapal yang diyakini milik IRGC telah mendekati kapal tanker British Heritage di pintu masuk utara Selat Hormuz dan memerintahkannya untuk berhenti.
BACA JUGA: Donald Trump Kembali Bertingkah, Dubes Inggris Jadi Korban
Namun, kata para pejabat tersebut, kapal-kapal Iran bubar setelah kapal Angkatan Laut Kerajaan Inggris HMS Montrose, yang mengawal kapal tanker itu mengarahkan senjata ke mereka dan memperingatkan mereka melalui radio.
BACA JUGA: Iran Bersumpah Langgar Kesepakatan Nuklir Tiap 60 Hari
BACA JUGA: Pertamina Bakal Terima Kapal Tanker dari PT MOS
Sementara itu, Inggris juga mengklaim bahwa tiga kapal Iran telah mencoba untuk memblokir bagian kapal tankernya tetapi mundur. Namun, IRGC menolak klaim tersebut dan menekankan bahwa kapal-kapal Iran menjalankan tugas mereka dengan normal.
"Patroli oleh kapal-kapal Angkatan Laut IRGC telah berlangsung di Teluk Persia berdasarkan prosedur dan misi saat ini yang ditugaskan kepada mereka dengan kewaspadaan, ketelitian dan kekuatan," kata Departemen Hubungan Masyarakat Zona Kelima Angkatan Laut IRGC dalam sebuah pernyataan.
BACA JUGA: Inggris Bela Warga Hong Kong, Tiongkok Umbar Ancaman
"Dalam 24 jam terakhir, belum ada pertemuan dengan kapal asing, termasuk kapal Inggris," tambahnya, seperti dimuat Press TV.
Pernyataan itu lebih lanjut mencatat bahwa Zona Kelima Angkatan Laut IRGC memiliki kekuatan untuk bertindak dengan tegas dan cepat dan menyita kapal-kapal asing di wilayah patroli.
Selain itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif juga bereaksi terhadap tuduhan itu. Dia mengatakan bahwa tuduhan itu sengaja dibuat hanya dimaksudkan untuk menciptakan ketegangan.
"Mereka yang membuat klaim seperti itu berusaha untuk menutupi titik lemah mereka," tambahnya. (rmol/jpg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Inggris Peringatkan Tiongkok soal Kedaulatan Hong Kong
Redaktur & Reporter : Adil