Irjen Fakhiri Berharap Pemilu Selanjutnya di Papua Tak Pakai Sistem Noken Lagi

Jumat, 16 Februari 2024 – 16:56 WIB
Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri. Foto: Ridwan Sangaji/JPNN.com

jpnn.com, JAYAPURA - Kapolda Papua Irjen Mathius D. Fakhiri mengharapkan sistem noken atau ikat dalam pemilu tidak digunakan lagi pada pemilu selanjutnya.

Abiturien Akpol 1990 itu beralasan sistem noken dalam pemilu di wilayah hukumnya kerap memicu konflik.

BACA JUGA: Suara Sistem Noken Tak Merata, Pemilu di Puncak Jaya Diwarnai Bentrok Massa

"Saya berharap pemilu berikut ikat noken itu berhenti," ujar Fakhiri di Jayapura pada Jumat (16/2/2024) siang. 

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), noken merupakan tas tradisional Papua. Bahan noken dari serat kayu.

BACA JUGA: 514 TPS di Wilayah Polda Papua Gelar Pencoblosan Susulan, Semoga Selesai Hari Ini

Sistem noken atau ikat telah dilaksanakan dalam beberapa pemilu di pedalaman Papua.

Dalam pemilu, noken berfungsi sebagai pengganti kotak suara maupun calon tertentu. Dengan sistem noken, pemungutan suara tidak dilakukan secara one man one vote.

BACA JUGA: Kotak Suara Tanpa Formulir C1 Dibakar Warga di Paniai, Irjen Fakhiri Merespons Begini

Biasanya ketua suku atau tetua adat yang dipercaya untuk menggunakan hak suara warganya.

Fakhiri pun menganggap sistem yang diadopsi dari kearifan lokal itu justru sering menimbulkan gesekan.

"Bagi (pembagian suara) ini yang jadi pokok persoalan sehingga terjadi gesekan, seperti di Puncak Jaya. Hal ini sudah saya ingatkan saat safari pemilu di Papua Tengah dan Papua Pegunungan," katanya. 

Konflik akibat sistem noken terjadi dalam pemungutan suara di Kabupaten Puncak Jaya, Papua Tengah, pada Rabu lalu (14/2/2024).

Pemicu bentrokan yang melibatkan banyak massa itu ialah perebutan suara antar-caleg yang bersaing di pemilu legislatif.

Antarkelompok pendukung caleg terlibat saling serang. Akibatnya, setidaknya 62 warga yang dilarikan ke rumah sakit karena terluka.

"Bentrok itu akibat pembagian suara melalui sistem noken yang dinilai tidak merata," ujar Fakhiri.

Polisi yang sarat pengalaman di Korps Brimob itu mengaku sudah memprediksi gesekan yang dipicu sistem noken.

“Pasti sistem noken ini akan berdampak negatif, yakni saling serang apabila tidak saling komunikasi," katanya.(mcr30/jpnn.com) 

Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:

BACA ARTIKEL LAINNYA... Salah Paham Pemindahan Kotak Suara, Warga Blokir Jalan Trans Papua


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler