Irjen Fakhiri: Jangan Sampai Setelah Dilantik Kampungnya Ditinggalkan

Rabu, 17 Maret 2021 – 05:17 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri (ANTARA/Evarianus Supar)

jpnn.com, TIMIKA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengingatkan para bupati dan wakil bupati di wilayah itu untuk tidak doyan meninggalkan daerahnya.

Mantan Wakapolda Papua itu menegaskan bahwa hal ini supaya pelayanan pemerintahan dan kemasyarakatan bisa berjalan lebih baik.

BACA JUGA: Irjen Fakhiri: Tidak Boleh Lagi Ada Perang Suku di Papua

"Jangan sampai setelah dilantik kampungnya ditinggalkan, pergi ke luar daerah terus, sehingga pelayanan pemerintahan menjadi macet," kata Irjen Fakhiri di Timika, Selasa (16/3).

Pada 2020 lalu, sebanyak 11 kabupaten di Papua menyelenggarakan Pilkada Serentak.

BACA JUGA: Usai Melepas Komjen Paulus Waterpauw, Kapolda Papua: Kami Tidak akan Mundur Selangkah pun

Dari 11 kabupaten itu, delapan di antaranya sudah menetapkan pasangan cabup dan cawabup terpilih.

Dari jumlah itu, tiga pasangan cabup dan cawabup terpilih sudah dilantik pada 3 Maret lalu oleh Gubernur Papua Lukas Enembe yang diwakili oleh Wakil Gubernur Papua Klemen Tinal di Jayapura.

BACA JUGA: Margarito Kamis Kritisi Permohonan Sengketa Pilkada yang Berguguran di MK

Menurut Irjen Fakhiri, nanti akan ada pelantikan empat cabup dan cawabup terpilih.

Sementara, lanjut dia, tiga daerah lainnya sedang menyelesaikan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Kalau tidak salah, sidangnya tanggal 19 Maret sampai 27 Maret 2021," ungkap Irjen Fakhiri.

Perwira tinggi Polri ini menjelaskan berdasarkan pertimbangan intelijen ada beberapa daerah yang dianggap rawan konflik.

Sehubungan dengan itu, Irjen Fakhiri telah meminta penambahan kekuatan tiga SSK (Satuan Setingkat Kompi) Brimob dari Mabes Polri untuk membantu Polda Papua mengantisipasi pengamanan di tiga daerah yang sedang diproses sengketa pilkadanya di MK.

"Saya sangat berharap kejadian seperti di Asmat kemarin itu tidak terulang kembali. Tentu kami harus menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasi potensi terjadi keributan pascaputusan MK," katanya.

Irjen Fakhiri yang baru dua pekan menjabat Kapolda Papua menggantikan Komjen Paulus Waterpauw itu mengatakan proses pesta demokrasi pilkada sudah selesai.

Karena itu, Irjen Fakhiri berharap seluruh elemen masyarakat di semua kabupaten penyelenggara pilkada harus duduk bersama dan siap menerima apa pun keputusan MK nanti.

"Siapa pun yang diputuskan oleh MK sebagai pemenang, mari hormati itu. Kita bersama-sama mendorong pemimpin terpilih yang sudah dilantik maupun yang akan dilantik untuk bisa bekerja membangun daerahnya," kata sosok yang lahir di Manokwari, Papua Barat, 53 tahun lalu itu.

Irjen Fakhiri berharap semua pemimpin terpilih di tanah Papua selalu hadir dan berada di daerah mereka masing-masing untuk memberikan pelayanan terbaik kepada rakyat yang sudah memberi kepercayaan saat pemungutan suara Pilkada Serentak 2020 lalu.

"Mudah-mudahan mereka semua punya hati untuk bekerja di daerahnya masing-masing. Saya yakin mereka pasti bisa, tinggal mau atau tidak tetapi sebagai Kapolda yang juga merupakan anak asli Papua, saya berkewajiban untuk mendorong semua pejabat di Tanah Papua untuk mengurusi kampungnya dan memberikan pelayanan terbaik bagi rakyat," ujarnya.

Irjen Fakhiri mewanti-wanti akan bertindak tegas dalam rangka penegakan hukum bila ada yang main-main dalam mengemban amanat dan kepercayaan rakyat. "Saya tidak akan mundur dalam rangka penegakan hukum," tegas Irjen Fakhiri. (antara/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler