jpnn.com, TIMIKA - Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri mengatakan tidak boleh lagi terjadi konflik antarkelompok masyarakat yang lebih populer dinamakan perang suku.
Oleh karena itu, Irjen Fakhiri mengingatkan jajaran Polres Mimika dan Batalyon B Brimob Polda Papua di Timika agar tidak lagi membiarkan terjadinya perang suku di sana.
BACA JUGA: Usai Melepas Komjen Paulus Waterpauw, Kapolda Papua: Kami Tidak akan Mundur Selangkah pun
"Dulu waktu saya masih bertugas sebagai Danyon, lalu menjadi Wadansat dan Kasat Brimob Polda Papua, kami disibukkan dengan perang suku di Timika. Namun dari waktu ke waktu dengan ketegasan teman-teman Polres Mimika dibantu Batalyon B Brimob Polda Papua maka sudah dilakukan langkah tegas melalui penegakan hukum terhadap para pelaku perang suku," kata Irjen Fakhiri di Timika, Minggu.
Irjen Fakhiri memerintahkan seluruh jajaran Polres Mimika dan Batalyon Brimob setempat untuk mempertahankan, bahkan meningkatkan tindakan penegakan hukum kepada pihak-pihak yang berupaya memicu terjadi konflik antarkelompok masyarakat.
BACA JUGA: Pesawat Susi Air Sempat Disandera KKB, Azis Syamsuddin: TNI-Polri Harus Lebih Sigap
"Jangan memberikan ruang sedikitpun untuk membuka lagi hal-hal yang sudah tidak boleh," ungkapnya.
Dia menambahkan dalam melakukan langkah penegakan hukum sebetulnya polisi juga memberikan edukasi kepada masyarakat untuk tidak lagi melakukan hal-hal yang tidak diperbolehkan.
BACA JUGA: BNNP Papua Barat Sikat Dua Kurir Penyelundup 6 Kg Ganja
"Sehingga ke depan di Mimika tidak boleh ada lagi perang suku," ujar Irjen Fakhiri yang baru dua pekan dilantik menjadi Kapolda Papua menggantikan Komjen Paulus Waterpauw itu.
Putra asli Papua asal Fakfak itu mengaku heran lantaran warga dari suku-suku lain di luar Papua yang bermukim di Mimika bahkan mulai ikut-ikutan menggunakan istilah perang suku saat terjadi konflik antarindividu yang berbeda suku.
"Saya minta hal ini tidak boleh dibiarkan. Mari kita menjaga ini, dan terus menjaga itu Kwamki Narama supaya kita bisa menghentikan secara menyeluruh perang suku di Tanah Papua," kata Irjen Fakhiri.
Dalam kunjungan kerja perdana ke Mimika, Kapolda Papua menyerahkan bantuan peralatan genset dan kipas angin kepada tiga rumah ibadah di kompleks Polres Mimika dan Batalyon B Polda Papua yaitu Masjid An Nur, Masjid Al Amin dan GKI Ottow-Geisler.
Kapolda berharap peralatan tersebut dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan pelayanan iman dan ibadah terutama saat terjadi pemadaman listrik.
"Mohon seluruh anggota Polri baik yang bertugas di Polres Mimika maupun Batalyon B Brimob Polda Papua untuk menjaga dan memelihara fasilitas yang ada. Apalagi Batalyon B Brimob Polda Papua menjadi tempat persinggahan bagi seluruh pasukan yang melaksanakan tugas operasi di Papua baik Satgas Nemangkawi maupun Satgas Pam Rahwan," ujarnya. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : Boy