Irjen Fiandar: Kalau Sudah Begitu Dipecat Saja

Selasa, 29 Desember 2020 – 09:07 WIB
Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar (tengah) saat memaparkan kinerja jajarannya selama 2020 di ruang aula Mapolda Banten, Rabu (23/12). Foto: Radar Banten

jpnn.com, SERANG - Polda Banten telah memecat 12 personelnya sepanjang tahun 2020. Belasan oknum Polri itu dinilai telah melakukan pelanggaran serius.

Pelanggaran itu terdiri dari enam kasus penyalahgunaan narkoba, lima disersi atau lari dari tugas, dan satu perkara penganiayaan.

BACA JUGA: Polisi Bermasalah di Lampung 352 Orang, yang Dipecat Sebegini, Memalukan

“Jumlah PDTH (pemberhentian dengan tidak hormat) sebanyak 12 personel. Ada enam kasus narkoba,” kata Kapolda Banten Irjen Pol Fiandar saat rilis akhir Tahun 2020 di Aula Mapolda Banten, Rabu (23/12).

Selama 2020, ungkap Fiandar, tercatat ada 60 kasus pelanggaran kode etik.

BACA JUGA: Sanksi Berat untuk Polisi Ryanzo Christian Gegara PSK

32 kasus di antaranya telah rampung disidangkan dan 28 kasus lainnya masih diproses.

“Ini pelanggaran kaitan dengan peraturan Nomor 14 Tahun 2011 tentang Kode Etik Profesi Kepolisian Negara Republik Indonesia,” kata Fiandar didampingi Kabid Humas Polda Banten Kombes Pol Edy Sumardi Priadinata dan Irwasda Polda Banten Kombes Pol Ady Soeseno.

BACA JUGA: Komnas HAM Beber Kasus Penembakan Laskar FPI, Keluarga Ogah Diperiksa

Sementara pelanggaran disiplin selama 2020 tercatat ada 158 kasus. Sebanyak 106 kasus telah rampung disidangkan.

“Yang siap sidang itu ada 35 perkara dan dalam proses ada 17 perkara,” kata Fiandar.

Ratusan kasus pelanggaran yang telah disidangkan, 76 kasus di antaranya adalah tidak melaksanakan dinas tanpa izin pimpinan atau tidak melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.

“Sisanya (30 perkara-red) ini penyalahgunaan narkoba,” ujar Fiandar.

Fiandar menegaskan bakal memecat anggota Polri yang tidak disiplin atau terlibat kasus narkoba.

“Kebanyakan yang disanksi ini karena malas, sebagian disebabkan narkoba. Kalau sudah begitu dipecat saja,” kata Fiandar.

Mantan Gubernur Akpol itu mengaku masing-masing pimpinan wilayah telah melakukan pembinaan terhadap anggotanya.

“Kami juga melakukan pemeriksaan kesehatan, pemeriksaan narkoba secara berkala. Pemeriksaan ini (narkoba-red) hanya yang kami curigai saja, seperti yang suka ke diskotek,” katanya. (mg05/nda/radarbanten)


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler