jpnn.com, JAYAWIJAYA - Polda Papua bersama Polres Jayawijaya membentuk tim khusus untuk mengusut pembunuhan yang dialami Bripda Diego Fernando Rumaropen.
Salah satu anggota Brimob di Wamena itu tewas dibunuh orang tak dikenal (OTK) dan dua senjata apinya dirampas pelaku.
BACA JUGA: Anggota Brimob Bripda Diego Tewas Dibacok, Siapa Pelakunya?
Kapolres Jayawijaya AKBP Muh Safei mengatakan pembentukan tim khusus itu merupakan perintah dari Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri.
Orang nomor satu di Polda Papua itu minta pelaku pembunuhan segera ditangkap.
BACA JUGA: KKB Sungguh Keterlaluan, Warga Asli Papua Sampai Ketakutan
AKBP Safei menambahkan pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan pihak keluarga korban untuk menyampaikan perkembangan yang terjadi.
Saat ini penyidik masih fokus memeriksa saksi dan mencocokkan dengan temuan di lokasi kejadian untuk memastikan siapa pelaku penyerangan.
BACA JUGA: Anggota Brimob Dibunuh, 2 Senjata Api Dirampas KKB
“Kalau sudah sesuai maka akan kami ramu untuk meningkatkan penyidikannya seperti apa,” ujar dia dikutip dari situs resmi Polda Papua, Selasa (21/6).
Perwira menengah Polri itu mengatakan terkait pelaku perampasan hingga saat ini masih dalam pengejaran.
“Kemudian langkah selanjutnya kami juga melakukan pendekatan terhadap tokoh-tokoh masyarakat dan tokoh agama untuk dapat menenangkan warga,” kata kapolres.
Pihaknya pun mengimbau kepada pelaku untuk bisa dengan segera mengembalikan senjata yang dirampas dari Bripda Diego.
“Untuk saksi yang diperiksa saat ini sudah ada lima orang dan rencana ada enam lagi yang akan diambil keterangan,” tegas kapolres.
Bripda Diego Fernando Rumaropen dilaporkan meninggal dunia setelah dibacok oleh dua orang tak dikenal di wilayah Distrik Napua, Kabupaten Jayawijaya, Sabtu,(18/6). Selain itu, pelaku juga membawa kabur dua pucuk senjata api jenis Sniper Styer dan AK 101. (cuy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Polisi Ungkap Sejumlah Fakta Pembunuhan Pelajar di Jalan Merdeka, Oh Ternyata
Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan