Irjen Nico Ungkap 2 Tersangka Kasus Kematian Santri Gontor di Hadapan Menteri Bintang

Selasa, 13 September 2022 – 00:08 WIB
Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta. Foto: Humas Polda Jatim

jpnn.com, PONOROGO - Kapolda Jawa Timur (Jatim) Irjen Nico Afinta menerima kunjungan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Gusti Ayu Bintang Darmawati beserta rombongan dari Kementerian Agama, Komisi VIII DPR, dan KPAI.

Rombongan tersebut sengaja mengunjungi Mapolres Ponorogo untuk mengecek penanganan perkara kematian seorang santri di Pondok Pesantren Darusalam Gontor.

BACA JUGA: Kasus Penganiayaan Tewaskan Santri Pondok Gontor Segera Terungkap, Tersangka Siap-Siap Saja

Nico mengatakan dalam pertemuan itu dia bersama rombongan mendiskusikan sejumlah hal. Dia pun mengungkap sudah ada tersangka yang ditetapkan di kasus itu.

“Penyidik mengumpulkan alat bukti dan telah menetapkan dua tersangka, dengan inisial MF dan IH. Dalam prosesnya kemarin juga sudah dilakukan autopsi, itu juga menjadi bahan kelengkapan proses penyidikan," kata Nico dalam siaran persnya, Senin (12/9).

BACA JUGA: Usut Kekerasan di Ponpes Gontor, Kemenag Bentuk Tim Investigasi

Kedua tersangka tersebut merupakan senior dari AM (17), santri yang tewas dianiaya di Ponpes Gontor.

Jenderal bintang dua itu juga menyebut sudah membahas bagaimana mekanisme edukasi dan pencegahan supaya hal ini tidak terjadi kembali khususnya di lembaga pendidikan yang ada di Jatim.

BACA JUGA: BNPT dan Kementerian PPPA Wujudkan Desa Ramah Perempuan Bebas Radikal

“Kami kerja sama dengan stakeholder terkait, dengan membentuk satgas perlindungan perempuan dan anak," ujar dia.

Nico mengatakan satgas itu akan memberi kemudahan dalam memberikan informasi dengan memberikan nomor hotline.

“Sehingga siapa saja yang menjadi korban bisa segera melapor dan kami bisa cepat menindaklanjuti," ujar dia.

Nico mengharapkan setiap lembaga pendidikan agar mematuhi aturan dan memberi perlindungan kepada anak dalam hak memperoleh pendidikan tanpa ada kekerasan.

"Hal ini bisa didapatkan dengan peran aktif baik dari lembaga pendidikan, orang tua, maupun dari anak-anak sendiri yang sedang mengikuti pendidikan," tuturnya. 

Proses junior dan senior atau senioritas ini menjadi sifat pengasuhan, sehingga seorang anak yang melakukan proses pendidikan ini memperoleh pendidikan yang wajar tanpa ada tekanan maupun kekerasan.

"Saya kira penting, kerja sama ini terus ditingkatkan. Sehingga ke depan kami mencetak anak-anak yang mempunyai ilmu pengetahuan yang baik, punya akhlak yang baik,” ujar dia. (cuy/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Profil Irjen Nico Afinta, Polisi yang Punya Kedekatan dengan Ferdy Sambo, Nih Buktinya


Redaktur & Reporter : Elfany Kurniawan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler