jpnn.com - PALEMBANG - Kapolda Sumatera Selatan Irjen Albertus Rachmad Wibowo memberikan instruksi tegas kepada seluruh jajaran Polda Sumsel.
Alumnus Akademi Kepolisian (Akpol) 1993 itu menyatakan tidak ada toleransi terhadap praktik pertambangan - pemanfaatan hasil bumi secara ilegal.
BACA JUGA: Irjen Albertus Rachmad Wibowo Minta Anggota Polri di Sumsel tidak Bergaya Hidup Hedonis
“Perhatikan, instruksinya jelas, saya nyatakan tidak ada toleransi dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku ilegal logging, drilling, mining, termasuk penyelundupan benih benur lobster,” katanya.
Irjen Rachmad menyampaikan itu dalam kegiatan Commander Wish pertamanya kepada seluruh jajaran personel kepolisian di 17 kabupaten/kota daerah Sumsel, Selasa (25/10) di Markas Polda Sumsel.
BACA JUGA: Endus Illegal Logging, Anak Buah Kombes Tatar Bergerak Cepat di Sungai Mahakam, Sukses Besar
Jenderal bintang dua ini mengatakan segala bentuk praktik ilegal itu mesti ditindak secara profesional hingga tuntas.
Dalam pelaksanaannya, kata dia, mesti sesuai dengan ketentuan perundang-undangan berlaku yang menjadi pedoman untuk dilaksanakan oleh seluruh anggota Polri.
BACA JUGA: Ssst, Kompol Yudha Sebut Ada Oknum Bermain di Pertambangan Ilegal Ini, Siapa?
Irjen Rachmad dalam kesempatan itu juga menyampaikan beberapa instruksi Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit Prabowo yang wajib ditaati oleh seluruh jajarannya.
Instruksi tersebut, antara lain, seluruh anggota yang berdinas di Polda Sumsel, Polres dan jajaran diimbau untuk hidup sederhana, berhati-hati dalam bertugas, menaati standar operasional prosedur (SOP) penindakan hukum di lapangan, tidak membuat pelanggaran kedisiplinan, atau bahkan justru terlibat tindak pidana.
Sebab, kata Albertus, Kapolri memberikan atensi yang khusus kepada seluruh anggotanya supaya bisa menyukseskan upaya transformasi institusi Polri untuk mengembalikan kepercayaan publik atas tindakan minor oknum yang terjadi belakangan ini.
Termasuk seoptimal mungkin menjaga sinergisitas – solidaritas dengan instansi TNI dan lainnya untuk membantu pemerintah provinsi menciptakan Sumsel tetap zero konflik politik, sosial dan ekonomi.
“Kita harus berbenah dengan memperhatikan instruksi ini demi meraih kepercayaan masyarakat. Polri adalah pelayan dan pelindung masyarakat,” pungkas Irjen Albertus Rachmad Wibowo. (antara/jpnn)
Redaktur & Reporter : M. Kusdharmadi