jpnn.com, BANJARMASIN - Kapolda Kalimantan Selatan Irjen Pol Rikwanto tidak ingin preman dan premanisme berkembang di wilayahnya.
Dia meminta masyarakat jangan takut melapor ke polisi, sehingga pelakunya dapat segera ditindak.
BACA JUGA: Petugas Geledah Muatan Truk di Pelabuhan Merak, Lihat Isinya, Tak Disangka
"Tindakan premanisme apa pun bentuknya baik pungutan liar, parkir liar dan lainnya tidak boleh dibiarkan. Tentu diharapkan ada peran serta masyarakat yang memberikan informasi ke polisi jika mengetahui atau justru menjadi korbannya," kata Rikwanto di Banjarmasin, Jumat (11/6).
Sedangkan bagi anggotanya, Rikwanto menginstruksikan agar upaya pemberantasan aksi preman dapat lebih digencarkan lagi.
BACA JUGA: KPK Usut Kasus Korupsi Dana Covid-19, Nih Orang-orang yang Digarap, Ada Ibu Rumah Tangga
Ini menindaklanjuti perintah Kapolri Jenderal Listyo Prabowo setelah Presiden Joko Widodo menelepon dia terkait keluhan sopir kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok yang kerap jadi korban pungli.
"Prinsipnya praktik premanisme tidak boleh berkembang. Sedikit saja muncul langsung ditindak tegas, harus ada efek jera," ucap Rikwanto.
Dia pun tak mau mendengar adanya keluhan masyarakat yang menjadi korban ulah preman.
Jika itu sampai terjadi, maka petugas yang bertanggung jawab di wilayah hukumnya justru bakal ditindak secara internal.
Untuk itulah, mulai saat ini razia preman ditingkatkan baik secara terbuka maupun operasi tertutup. Jika terbukti ada pidana dengan alat bukti yang cukup, maka pelaku harus diproses hukum.
Di sisi lain, upaya preventif juga dia katakan harus pula dikedepankan. Misalnya fungsi Bhabinkamtibmas yang membina warga agar praktik premanisme tidak sampai muncul. (antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti