Irma Darmawangsa Minta Jangan Melenceng dari Sejarah

Soal Remake Film Penumpasan Pemberontakan G 30 S/PKI

Minggu, 01 Oktober 2017 – 12:34 WIB
Irma Darmawangsa. Foto: istimewa for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Beberapa waktu lalu, masyarakat sempat dihebohkan dengan usulan Presiden Joko Widodo untuk remake film Penumpasan Pengkhianatan G30 S/PKI.

Kala itu, sang Presiden mengatakan bahwa remake film tersebut supaya bisa dipahami oleh generasi muda.

BACA JUGA: Begini Cerita Artis-artis Usai Nobar Film G 30 S/PKI

Pro kontra pun kemudian bermunculan. Ada yang setuju dengan pembuatan ulang film tersebut, ada juga yang tidak setuju.

BACA JUGA: Pemeran Pierre Tendean, Benar-benar Dipopor, Disundut Rokok

Irma Darmawangsa bersama Aris Idol, Dwi Andhika dan Zecky Alatas usai nobar film G 30 S/PKI di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur. Foto: Djainab Natalia Saroh

Seperti halnya pedangdut Irma Darmawangsa. Dia kebetulan ikut nonton bareng film G 30 S/PKI yang digelar di mako Brigade 08 bersama Dwi Andhika, Aris Idol, produser serta pengacara, Zecky Alatas serta masyarakat sekitar.

BACA JUGA: Kisah Mencari Musik Horor Menyayat Hati Film G 30 S/PKI

“Ya enggak apa-apa juga dibuat, asalkan tidak meninggalkan sejarah yang ada. Kan film sekarang banyak gimmicknya,” ujar Irma Darmawangsa saat ditemui di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Sabtu (30/9) malam.

Begini Cerita Artis-artis Usai Nobar Film G 30 S/PKI

Menurut pelantun lagu Kucing Kawin itu, film yang ditontonnya saat masih kecil itu banyak unsur kekerasannya.

“Mungkin kalau di-remake lagi, perlu ada sensor di bagian-bagian kekerasannya. Dulu, waktu nonton film itu aku sempat takut nonton adegan-adegan yang sadis atau serem gitu,” jelasnya.

Disinggung adegan apa yang paling diingatnya, Irma mengatakan saat adegan pembantaian para jenderal.

“Ya itu pas ada adegan diseret-seret terus dimasukan ke dalam lubang buaya. Serem banget, apalagi pembantaiannya dilakukan berulang-ulang,” tandasnya.(mg7/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Amoroso Katamsi Cerita soal Komentar Pak Harto dan Bu Tien


Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler