JAKARTA - Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Irman Gusman membantah adanya pengeluaran anggaran sampai Rp 170 juta dalam penyusunan pidatonya yang akan disampaikan dalam sidang bersama DPR dan DPD yang akan digelar, Selasa (16/8) besokPada sidang bersama ini, DPD sebagai tuan rumah dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) akan menyampaikan pidato kenegaraan
BACA JUGA: Marzuki Ingatkan Instruksi SBY Tentang Nazaruddin
"Saya tidak tahu
BACA JUGA: Mobilisasi Kades dan PNS, Ketua RT Diancam
Intinya gak ada," kata Irman kepada JPNN di Jakarta, Senin (15/8).Menurut Irman, dirinya selaku ketua DPD tidak tahu menahu mengenai pengeluaran anggaran kegiatan
BACA JUGA: PPP Bidik 12 Juta Kader Baru
Ia juga mengaku tidak pernah menerima laporan adanya pengeluaran dana sebesar itu untuk menyusun draf pidato tersebut.Ketika ditanya apakah DPD telah menyewa beberapa hotel bintang lima untuk menyusun draf pidato tersebut, Irman juga membantahnyaMenurutnya, tidak ada penyewaaan hotel untuk menyusun pidato itu"Setahu saya tidak ada (sewa hotel untuk susun draf pidato), mungkin untuk penyelenggaraan lain, tapi saya juga tidak tahu karena saya bukan pengguna anggaran," paparnya.
Irman mengakui DPD sering menggelar acara akhir pekan dengan menyewa hotel tetapi tidak ada kaitanya dengan penyusunan draft pidato tersebut"Setahu saya tidak ada pengeluaran anggaran (Rp 170 juta) untuk menyusun pidato itu," tandasnya.
Koalisi Masyarakat Sipil yang terdiri dari Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi), Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Komite Pemilih Indonesia (TePi Indonesia), menilai Dewan Perwakilan Daerah (DPD) telah melakukan pemborosan anggaran negara.
Pemborosan itu dalam teknis penyusunan pidato Ketua DPD Irman Gusman yang akan menyampaikan pidato sebagai tuan rumah bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Selasa (16/8) besok, yang memakan biaya hingga Rp 170 juta"Ini merupakan pemborosan uang negara yang luar biasaTidak berlebihan jika kita katakan pidato dia (Irman Gusman) sebagai pidato termahal dalam sejarah parlemen Indonesia," ujar Koordinator Formappi, Sebastian Salang
Sebastian mengungkapkan, angka Rp 170 juta itu didapatkan setelah timnya melakukan investigasiDalam proses menyusun pidato tersebut, DPD menyewa tempat khusus di Hotel Intercontinental selama dua hariMenurutnya, DPD juga menyewa tiga tempat pertemuan di hotel tersebutUntuk menyewa bussiness center selama 16 jam, DPD mengeluarkan lebih kurang 800 dollar ASAdapun, harga kamar yang digunakan Rp 1.080.000 /kamar/anggota dan disewa untuk 30 anggota(kyd/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Isu KLB Demokrat Mencuat Lagi
Redaktur : Tim Redaksi