jpnn.com - SORONG - Enam anak yang masih berumur belasan tahun ini berani menyatroni Asrama Komando Resort Militer (Korem) yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman, samping toko Ringo. Keenam anak kecil itu masing-masing berinisial Ar (12), Be (12), Iv (12) Pa (12) Ke (12) dan Yo (15) sudah melakoni aksi pencurian dengan cara masuk ke dalam asrama sejak tahun lalu.
Aksi mereka terungkap, setelah ketahuan merusak kamera CCTV yang dipasang di bagian belakang asrama. Untuk mengetahui barang-barang yang pernah mereka gasak, keenamnya pun digelandang ke Mapolsek Sorong Kota, Selasa (3/3), setelah anggota Korem menjemput mereka satu persatu di rumahnya.
BACA JUGA: Kasihan Petani, Harga Cabai Rp 8 Ribu per Kg
Dihadapan polisi, keenamnya tak dapat menyangkal lagi saat Kanit Reskrim Iptu Ernes Narahawarin mengintrogasinya. Masing-masing mengakui apa yang telah dilakukannya, mulai dari masuk ke dalam rumah mantan Kasrem Kolonel Ali Bogra, hingga mencuri uang Rp 5 juta.
Kanit Reskrim yang menangani pengaduan korban dalam hal ini anggota Korem, terkejut dengan pengakuan anak-anak yang sudah tak sekolah itu, hanya Iv yang masih masih duduk di bangku kelas 1 SMP. Diawali dari Ar yang mengaku pernah mencungkil jendela asrama mantan Kasrem dan menggasak Laptop serta Handphone.
BACA JUGA: Makin Dicekal, TKI Ilegal Makin Marak
Keduanya juga menggasak sepeda anak-anak berwarna putih hitam dari asrama anggota yang lainnya. Aksinya itu dilakukan bersama dengan Be, pada malam hari saat hujan deras dan penjaga yang kebetulan ketiduran.
Menurut Mayor Deny Suhendra yang ikut menyaksikan dalam ruangan penyidik saat interogasi, tidak diketahui secara pasti mengapa malam kejadian itu anggota yang bertugas berjaga-jaga tiba-tiba saja lelap tidur.
BACA JUGA: Hore! 751 Honorer K2 Resmi Diangkat jadi CPNS
Senin malam lalu, kata Deny, dia terkejut saat mendengar suara seperti kaca yang dipecah, bersamaan dengan itu, anggotanya datang untuk menanyakan adanya permasalahan pada rekaman CCTV. “Setelah saya cek begini, ada kayu disitu yang dipakai untuk memecahkan kamera CCTV,” katanya.
Sementara Yo yang berbadan paling besar mengaku pernah menggasak besi dari sebuah kapal, dan Ke juga pernah menggasak handphone milik pekerja bangunan yang sedang mengerjakan Swisbel-Hotel.
Parahnya, apa yang dilakukan Pa yang mengakui pernah menggasak uang Rp 5 juta dari dalam sebuah mobil warna putih di depan GOR. “Uangnya saya pakai beli baju,”kata Pa.
Terakhir diinterogasi, Ar akhirnya mengaku jika ia pernah masuk ke dalam Asrama Korem dan mengambil uang Rp 5 juta. Menurut pengakuannya, uang tersebut dibagi-bagikan ke teman-temannya yang merupakan satu komplotan.
"Tadi malam begitu saya lihat CCTV dirusak, langsung saya ke belakang asrama disitu ada ibu-ibu dia bilang lihat ada anak-anak lari, sampai muncul Iv pertama, saya tanya tidak mengaku, lalu muncul lagi temannya yang lain. Awalnya tadi malam sampai tadi pagi tidak mau mengaku akhirnya kita kasih undangan tapi orangtuanya juga tidak datang, dan kita jemput mereka satu persatu baru kita hubungi anggota Polsek sini,” ungkap Mayor Deny.
Keenamnya sempat berkilah bahwa apa yang dilakukannya yakni menggasak barang-barang dari Asrama Korem tersebut terjadi sudah lama, yakni tahun lalu. Namun, mereka tak menyangkal jika masih menyatroni asrama dan melakukan pengrusakan kamera CCTV.
Bahkan, ada pengakuan dari istri mantan Kasrem jika beberapa malam lalu, juga sempat kehilangan perhiasan berupa cincin.
Kanit Reskrim Polsek Sorong Kota mengatakan, setelah mengambil data identitas dan aksi para anak itu, pihaknya akan memanggil masing-masing orangtuanya dan pihak korem untuk dipertemukan. Hal itu mengingat para pelaku pencurian masih di bawah umur. Bersamaan dengan itu, polisi mengamankan satu unit sepeda yang sudah dipreteli dan kamera CCTV yang jadi sasaran pengrusakan sebagai barang bukti (BB). (reg)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Menghina Polisi, Empat Remaja Mengakui Perbuatannya Setelah Diinterogasi
Redaktur : Tim Redaksi