Irwan Fecho Menyarankan Rektorat Fasilitasi Debat Istana Vs BEM UI

Senin, 28 Juni 2021 – 11:17 WIB
Wasekjen DPP Demokrat DPR Irwan Fecho. Foto: M Fathra Nazrul Islam/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Wakil Sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPR RI Irwan menyoroti pemanggilan BEM UI oleh pihak rektorat terkait unggahan foto Jokowi: The King of Lip Service di Twitter pada Minggu (27/6).

"Akal sehat memang tidak boleh punah di negeri ini, harus ada generasi muda yang merawatnya," ucap Irwan menanggapi pemanggilan itu.

BACA JUGA: BEM UI Tolak Permintaan Rektorat soal Unggahan Jokowi The King Of Lip Service

Menurut Irwan, BEM UI membuat akal sehat terus tumbuh di tengah kering kerontangnya kritik dari mahasiswa di berbagai kampus tanah air terhadap rezim.

"Semoga tidak masuk angin dan menginspirasi BEM yang lain," ucap politikus muda asal Kalimantan Timur itu.

BACA JUGA: Soal Jokowi 3 Periode, Ruhut Sitompul Menyebut PDIP Tidak Setuju, tetapi

Namun, politikus yang beken disapa dengan panggilan Irwan Fecho menyayangkan pemanggilan oleh pihak rektorat UI terhadap Ketua BEM UI Leon Alvinda Putra Cs.

"Pemanggilan pihak kampus tidak boleh mematikan daya kritis mahasiswa. Pihak kampus tidak boleh jadi alat istana untuk membungkam kemerdekaan mahasiswa berpendapat," tutur anggota Komisi V DPR RI itu.

BACA JUGA: BEM UI Sebut Jokowi King of Lip Service, Ade Armando Membalas, Alumni Meradang

Irwan justru menyarankan agar pihak rektorat UI memfasilitasi debat istana Vs BEM terkait unggahan tersebut.

"Justru pihak kampus harus memfasilitasi jika istana ingin mendebat apa yang disampaikan oleh BEM UI. Ini kritik ilmiah saya melihatnya. Pasti mereka BEM UI punya basis datanya sehingga final pada kesimpulan Jokowi The King of Lip Service," ujar Irwan.

Sebaliknya, kata Irwan, bila pihak kampus menganggap unggahan tersebut sebagai pelanggaran, dia menilai UI telah gagal mereformasi dunia perguruan tinggi dan segala aktivitas mahasiswanya.

"Ini sama saja dengan kesalahan orde baru dahulu yang menormalisasi kehidupan kampus dan melumpuhkan kegiatan dan hak politik mahasiswa," pungkas ketua umum CAKRA AHY itu. (fat/jpnn)

Video Terpopuler Hari ini:


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler