jpnn.com, JAKARTA - Politikus PDI Perjuangan Ruhut Sitompul angkat bicara menanggapi wacana masa jabatan presiden tiga periode pascamunculnya sukarelawan Jok-Pro yang mendorong Jokowi-Prabowo berduet di Pilpres 2024.
Gagasan itu makin ramai diperbincangkan setelah komite referendum NTT Jokowi tiga periode dideklarasikan di Kupang, Senin (21/6) lalu.
BACA JUGA: HRS Divonis 4 Tahun Penjara, Ruhut Sitompul: Harus Bersyukur
"Kalau aku selalu berpegang, suara rakyat suara Tuhan," ucap Ruhut saat perbincangan melalui sambungan telepon dengan JPNN.com, Jumat (25/6) lalu.
Menurut dia, orang mau bilang apa pun, ketika rakyat yang berkehendak maka sulit untuk dibendung.
BACA JUGA: Moeldoko Gugat Keputusan Menteri Yasonna, Irwan Fecho Melontarkan Kalimat Menohok
Dia mencontohkan pada kekuasaan Soeharto selama 32 tahun di era orde baru. yang tumbang setelah rakyat berkehendak.
"Kalau sudah rakyat menyatakan kau harus jatuh, itulah kejadian. Makanya peristiwa 98 itu yang hebat rakyat, bukan yang hebat Amien Rais, bukan para pedemo itu, rakyat," ujar Ruhut Sitompul.
BACA JUGA: Aksi L Bikin Geger, Alhamdulillah Dia Sudah Tertangkap, Perhatikan Tampangnya
Namun sekarang dia melihat kebalikannya berkaitan dengan Jokowi tiga periode.
"Kalau rakyat maunya dia tiga periode mau apa kita? Ini rakyat kok, yang senang sama dia (Jokowi, red) kan rakyat," kata eks politikus Partai Demokrat itu.
Ruhut justru mengkritik pihak-pihak tidak setuju dengan wacana itu karena orangnya itu-itu saja.
"Padahal, selama ini mereka meragukan (Jokowi) bisa sampai 2024, bahkan bilang jatuh di tengah jalan. Sekarang, mengkritik tiga periode, enggak ada malunya," tutur dia.
Selain itu, Ruhut juga menyampaikan soal sikap partainya terkait wacana masa jabatan presiden tiga periode.
"Ingat, aku kader PDI Perjuangan, partai aku juga enggak setuju kok. Jelas kok, kami enggak setuju, karena bicara konstitusi dua periode. Tetapi, kalau kejadian, susah," ucapnya.
BACA JUGA: Mahfud MD Tak Bisa Hadir, Resepsi Nikah Irma Akhirnya Ditunda
Dia juga mengirim pesan kepada pihak-pihak yang ingin menjadi pahlawan kesiangan terkait wacana ini.
"Jangan ada yang sok jadi pahlawan kesiangan, tiga periode karena ide dia atau apa, ini maunya rakyat. Tidak ada pahlawan-pahlawan di sini. Kalau terjadi tiga periode, rakyat yang mau," pungas Ruhut Sitompul. (fat/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam