jpnn.com - HOMS - ISIS mengaku bertanggung jawab atas serangan bom beruntun yang yang menewaskan 140 orang di kota Homs dan Damaskus, Suriah, Minggu (21/2).
Dilansir BBC, kantor berita Amaq yang terkait ISIS menyebut, militan ISIS meledakkan sebuah bom mobil dan kemudian meledakan sabuk peledak (dalam aksi bom bunuh diri).
BACA JUGA: Penembak Brutal di Michigan Ternyata Sopir Taksi
Empat ledakan di kawasan Sayyida Zeinab, pinggiran Damaskus, menewaskan sedikitnya 83 orang dan dua serangan bom mobil di Homs menyebakan 57 orang meninggal. Korban kebanyakan warga sipil seperti yang dilapor kelompok pemantau HAM.
Ledakan terjadi saat Presiden Bashar al-Assad mengatakan kepada wartawan, bahwa para pengungsi Suriah tidak perlu takut untuk kembali ke rumah mereka.
BACA JUGA: Vatikan Perintahkan Politikus Katolik Berjuang Hapus Hukuman Mati
Muhannad, warga Damaskus, kepada kantor berita Reuters mengatakan, dia sedang tidur di rumahnya saat mendengar ledakan. "Seorang pria meledakkan bom di tubuhnya," katanya.
"Lima sampai tujuh menit kemudian, yang kedua meledakkan bom tubuhnya di sana. Saya di sini melihatnya sendiri."
BACA JUGA: Mencurigakan...82 Menit Habiskan Rp 44 Miliar di Meja Judi
Daerah itu jadis asaran serangan bunuh diri bulan lalu yang menewaskan 71 orang, serangan yang juga diklaim oleh ISIS.
Di Homs, lokasi serangan adalah kawasan yang dihuni mayoritas Alawit, yang dianut Presiden Bashar al-Assad.
Salah satu pusat awal pemberontakan terhadap Presiden Assad, Homs pernah dijuluki sebagai "ibukota revolusi".(ray/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Wow! Rambut John Lennon Laku Lelang Rp471 Juta
Redaktur : Tim Redaksi