ISIS Ungkap 24 'Prestasi Besar' Jokowi-JK

Senin, 30 Maret 2015 – 15:49 WIB
Jokowi-JK. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Direktur Eksekutif Institute for Strategic and Indonesian Studies (ISIS), Kisman Latumakulita menyindir pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla karena telah melakukan sejumah "terobosan" besar sejak dilantik.

"Setidaknya ISIS mencatat lebih dari 24 prestasi besar Jokowi-Jusuf Kalla selama lima bulan (20 Oktober-30 Maret 2015) berkuasa," kata Kisman Latumakulita, lewat rilisnya, Senin (30/3).

BACA JUGA: 4.159 WNI Terjebak di Yaman, Apa Kata Tedjo?

Janji-janji besar Jokowi kepada rakyat, kata Kisman, antara lain membangun mobil nasional dengan Esemka, Deep Tunnel, Mass Rapid Transportation (MRT), atasi banjir dan macet Jakarta.

"Janji mengatasi banjir dan macet Jakarta dimulai sejak Jokowi Gubernur DKI hingga kampanye calon presiden," tegasnya.

BACA JUGA: Ekspor 85 Persen Batubara, Menteri Andrinof: Ini Kekeliruan Besar

Demikian juga halnya dengan janji memberikan bantuan traktor buat petani dan menegakkan trisakti. "Hingga kini tidak kelihatan, tuh," tegasnya.

Revolusi mental yang jadi komoditas politik Jokowi kata Kisman, malah bikin situasi tambah kacau. "Jangan ragu, mari kita dukung Pemerintahan Jokowi-JK hingga akhir masa jabatan tahun 2019," pungkasnya. (fas/jpnn)

BACA JUGA: Mimpi Mantan Wakakorlantas yang Terkubur

Berikut Prestasi Jokowi-JK versi ISIS:
1. Harga BBM naik-turun-naik.
2. Harga beras naik.
3. Harga gas mahal.
4.Tarif Dasar Listrik naik terus
5. Semua kebutuhan sembako naik.
6. Tarif kereta api naik.
7. Jalan tol dikenakan pajak.
8. Tatanan hukum dan konstitusi amburadul.
9. Stabilitas politik dan partai politik acak-acakan.
10. Utang bertambah Rp 250 triliun.
11. Penerimaan pajak sampai Maret 2015 dibandingkan periode yang sama Maret 2014 turun Rp 50 triliun.
12. Lembaga penegak hukum ditarik-tarik ke ranah politik.
13. Intitusi Polisi dan KPK diobok-obok.
14. Impor beras dan gula semakin 'mantap'.
15. Elite politik konflik terus menerus tak terkendali.
16. Daya beli rakyat menurun, biaya hidup naik mengikuti kenaikan harga BBM.
17. Perputaran ekonomi mengandalkan konsumsi.
18. Ekspor turun, impor naik tajam.
19. Izin ekspor konsentrat Freeport dan Newmont diperpanjang tanpa perlu bangun smelter.
20. Ketua umum partai politik memonopoli angkutan minyak (mafia migas baru).
21. Dunia usaha kesulitan memproyeksi biaya produksi.
22. Relawan tanpa pamrih dapat pamrih, semua jadi direksi dan komisaris BUMN.
23. Rupiah terjun bebas dari Rp 10.000 di akhir Juli 2014 ketika Jokowi-JK ditetapkan sebagai pemenang Pilpres dan sekarang Rp 13.000 lebih per USD.
24. Yang penting rajin blusukan gak kerja 'yah ora opo-opo'.

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pemilik NPWP Sedikit, Menko Sofyan Pesan Ini ke Dirjen pajak


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler