ISL Molor Sampai 15 September

Akibat Pilkada Jatim dan Kaltim

Sabtu, 17 Agustus 2013 – 07:57 WIB

jpnn.com - JAKARTA-Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Jawa timur  dan Kalimantan TImur (Kaltim) yang berlangsung pada 29 Agustus dan 10 September membuat kompetisi ISL menyesuaikan jadwal. Sebagian laga di pekan ke 33 dan seluruh pertandingan di pekan ke 34, dipindah ke pekan 35 dan 36.

 

BACA JUGA: Tunda Pertemuan Sampai Usai Lebaran

Kepastian itu didapat dengan pertimbangan utama permohonan dari tujuh tim yang daerahnya Pilkada dan tidak mendapatkan izin untuk menggelar pertandingan dalam hari tenang maupun masa kampanye.  Klub  itu antara lain Persegres Gresik, Persiba, Arema, Persela, Persepam MU, Mitra Kukar , Dan Persisam

 

BACA JUGA: Masih Ingin Datangkan Pemain

"Karena rmohonan klub dan agar kompetisi tetap berjalan dengan maksimal akhirnya diundur," kata CEO PT LI Joko Driyono, melalui pesan singkat, tadi malam (16/8).

Alhasil, kompetisi  yang harusnya berakhir pada 7 September  itu akhirnya diundur selama dua minggu, yakni 15 Spetember mendatang. Pemunduran jadwal tersebut sejatinya memang cukup mendadak karena baru diumumkan ke klub tadi malam. Namun, klub bisa menerima hal itu.

BACA JUGA: Ronaldinho Punya Kebiasaan Ngeseks Sebelum Main

Konsekuensinya, banyak klub yang akhirnya mengakui vbahwa pengeluaran mereka bertambah karena molornya jadwal. Jumlah pembengkakan anggaran itu diakui oleh klub yang saat ini sedang kesulitan finansial, Persiwa Wamena.

Mereka mengakui, dengan mundurnya akhir kompetisi sekitar seminggu, maka pembengkakan diperkirakan mencapai Rp 100 juta, untuk akomodasi dan konsumsi.

"Kalau klub di luar Papua mungkin tidak mahal. Tapi di Wamena, kami harus menambah sekitar Rp 100 juta," katanya.

Hal yang sama juga diutarakan oleh Persipura. Mereka saat ini sudah berada di Jatim untuk persiapan menghadapi Persela dan Persepam MU yang harusnya pada 22 dan 27 Agustus. Tapi,  diundur menjadi 1 dan 5 September.

Menurut sekretrasi tim Thamrin Sagalla, mereka mundur sampai sekitar dua minggu disini, karena itu mereka memilih bertahan. Alasannya. biaya untuk pulang ke Papua dan bertahan selisihnya tidak trerlalu besar

"Itu konsekuensi kompetisi. Kami harus siap dengan segala perubahannya. Untuk pulang lebih baik kami bertahan karena selisih tidak besar, tapi kondisi anak-anak tidak kelelahan," tandasnya.

Sementara itu, klub-klub yang disetujui pemundurannya seperti Persela mengaku  senang. Sekretarsi tim Muji Santoso menjelaskan bahwa resiko mundur itu lebih baik daripada harus bermain di luar kandang.

"Resiko diundur lebih kecil daripada main di luar kandang. Tim tuan rumah juga bsia tetap diuntungkan dengan supporter maskimal, meskipun ada pembengkakan untuk biaya akomodasi maupun konsumsi," tuturnya. (aam)

 

BACA ARTIKEL LAINNYA... Tipis, Peluang Lilipaly Perkuat Garuda di SEA Games


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler