Island Vibes, Dari Album Hingga Tur ke 10 Kota

Jumat, 28 Juni 2024 – 22:15 WIB
Konferensi pers Island Vibes Reggae Party 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Jumat (28/6). Foto: Dok. TMC

jpnn.com, JAKARTA - Sejumlah musisi reggae terbaik di Indonesia berkolaborasi dalam sebuah album bertajuk Island Vibes.

Berawal dari bantu teman, berkembang menjadi sebuah gerakan, itulah inti dari Island Vibes yang melibatkan Coconuttreez (yang memakai nama CTTZ untuk proyek ini), S2B Family, Richard D Gilis dan lainnya.

BACA JUGA: Putus Cinta, NIKI Ciptakan Lagu Blue Moon

Island Vibes merupakan sebuah album berisi sembilan lagu dan satu bonus track yang merupakan kolaborasi para musisi reggae tersebut.

Single pertama, Takkan Abis (East Indies) menampilkan vokal oleh Kamga dan Lawa, diluncurkan di platform-platform musik digital pada 28 Juni 2024.

BACA JUGA: Bukan Dengan Dia, Kolaborasi Pertama Mawar de Jongh Bareng Jaz

Sementara itu, album Island Vibes akan dijual dalam format CD di Island Vibes Reggae Party, sebuah tur yang diselenggarakan TMC dari 3 Juli hingga 3 Agustus 2024 di 10 kota.

Album Island Vibes dalam format digital dan piringan hitam bakal segera menyusul, dan film dokumenter mengenai pembuatan albumnya juga tayang di bioskop CGV Mataram pada 2 Agustus 2024 mendatang.

BACA JUGA: Bernadya Makin Memesona Lewat Album Sialnya, Hidup Harus Tetap Berjalan

Asal usul Island Vibes berawal dari terlibatnya tim Riverbrick Creative Lab di konser Langsamkan II yang diadakan Coconuttreez di Bandung pada Januari 2023.

Selain melepas dua single bersama penyanyi kolaborator Melanie Subono dan Conrad Good Vibration, konser tersebut menjadi bukti keseriusan Coconuttreez untuk terus berjalan seusai wafatnya sang vokalis, Steven Kaligis, pada 2021.

"Enggak bisa dipungkiri bahwa Coconuttreez sedih banget, tetapi istri almarhum bilang ‘Kalian harus jalan dan jangan berhenti sampai sini'," kata Rival Pallo Himran, bassis dari band yang tadinya bernama Steven & Coconuttreez lalu diganti menjadi Coconuttreez atas permintaan Steven.

“Beberapa bulan sebelum meninggal, almarhum sudah mencopot nama Steven. Itu sudah tanda dari semesta bahwa harus tetap gerak," lanjutnya.

Setelah diskusi antara pihak Riverbrick dengan Coconuttreez, akhirnya disepakati bahwa jalan paling tepat menuju fase baru Coconuttreez yakni dengan memberangkatkan personel ke Gili Trawangan untuk berkarya.

Sebab, di sanalah para personel akan menemukan suasana dan sistem pendukung yang sudah lama menjadi bagian dari akar.

Sebelum berangkat ke Gili Trawangan, Riverbrick selaku produser eksekutif mengajak EQ Puradiredja untuk menggarap musik untuk proyek tersebut.

Walau EQ lebih dikenal sebagai produser musik jazz seperti Indra Lesmana atau urban pop macam album-album awal Maliq & D’Essentials, dia dinilai cocok karena merupakan sosok yang tidak perlu diragukan kapabilitasnya.

Apalagi almarhum Steven pada album solonya pernah membawakan ulang Terserah, lagu EQ di duo Humania.

"Ini adalah tantangan untuk memproduseri album reggae yang keren banget bareng anak-anak ini," jelas EQ Puradiredja.

Pada Februari 2023, rombongan Coconuttreez bersama para EQ dan tim Riverbrick berangkat ke Gili Trawangan.

Rombongan itu menempati sebuah ruang rapat di Wah Resort yang diisi kiriman peralatan studio rekaman dari Jakarta dengan total berat 800 kilogram.

Di sanalah, para musisi mengembangkan materi lagu yang sudah dipersiapkan dari Jakarta serta menulis karya-karya baru dari nol.

Mulai dari merapikan studio hingga membuat lagu dan mengisi rekaman, banyak dibantu teman-teman musisi setempat seperti S2B Family, Richard D Gilis dan Lawa Amq.

Musisi lain pun diajak, seperti Kamga yang mengisi vokal pada lagu Takkan Abis, Njet Barmansyah pada Allways, Nyonyo dari Dreads Conspiracy yang bersuara dalam Anthem, serta Alvons Freedom mengisi empat lagu termasuk Tak Harus Sempurna, lagu Ray D’Sky alias almarhum Aray Daulay yang dibawakan kembali.

Prosesnya begitu mengalir sampai Lucas Petter, seorang turis yang sedang berlibur dan tidak sengaja ketemu tim Island Vibes saat bermain di Sama Sama Reggae Bar diajak terlibat.

Dia ditodong mengisi lagu Ratu yang Dibanggakan karena ternyata merupakan pemain trombon dalam band Inggris
Chainska Brassika.

Itulah yang membuat konsep proyek tersebut bergeser dari album Coconuttreez menjadi album kolaborasi.

"Makanya kami namakan albumnya Island Vibes karena itulah intinya: suasana yang kami jalankan di pulau itu. Tidak sekadar pulaunya, tetapi persaudaraannya. Jadi ini
yang kami coba gambarkan di album. Mudah-mudahan orang bisa rasakan bahwa album ini lumayan ajaib," beber EQ.

Demi memperkaya album, personel juga menggaet Andre Dre Day Ennis, produser reggae asal Jamaika yang mendapat penghargaan Grammy berkat mixing garapannya di album Rapture milik Koffee.

Rekam jejaknya bersama artis-artis seperti Koffee, Sean Paul, Kabaka Pyramid dan masih banyak lagi menjadikannya pilihan yang tepat untuk mendekatkan musik reggae Indonesia dengan Jamaika.

Semakin dekatnya reggae Indonesia dan Jamaika ini ditandai dengan Takkan Abis versi West Indies yang menampilkan vokal oleh Lutan Fyah dengan lirik yang ditulisnya bersama Kabaka Pyramid.

Secara keseluruhan, album Island Vibes merupakan ekspresi penghargaan terhadap para pelopor musik reggae Indonesia yang telah mendahului seperti Imanez, Aray Daulay dan Steven, serta sekaligus memberi sesuatu yang baru.

"Takkan Abis’ kami sulap jadi reggae funk. ‘Anthem’ itu metal tetapi reggae. Harapan kamis ini menyegarkan musik reggae Indonesia,” lanjut EQ.

Para personel Coconuttreez berharap Island Vibes makin membuktikan bahwa mereka merupakan band yang masih hidup dan layak diperhitungkan.

"Kami bisa menghasilkan sesuatu yang bisa mewakili Coconuttreez dan sesuatu yang baru juga di pandangan orang-orang, bahwa musik Coconuttreez enggak asal bikin. Ada sesuatu yang spesial yang bisa dilihat di musiknya. Eksplor yang mendalam," ucap Pallo.

Kebersamaan Island Vibes tidak sebatas di album namun berlanjut ke Island Vibes Reggae Party, tur besar dengan produksi canggih yang diselenggarakan oleh Riverbrick dan TMC.

Tur tersebut akan mampir ke 10 kota yakni Tangerang pada 3 Juli, Jakarta pada 5 Juli, Bandung pada 10 Juli, Purwokerto pada 13 Juli, Yogyakarta pada 17 Juli, Semarang pada 20 Juli, Malang pada 24 Juli, Banyuwangi pada 27 Juli, Sanur, Bali pada 31 Juli dan Mataram, Lombok pada 3 Agustus.

Rangkaian tur bakal ditutup dengan sebuah pertunjukan intim yang pada 10 Agustus 2024 di rumah spiritual Island Vibes, yakni di Sama Sama Reggae Bar, Gili Trawangan.

Di setiap pertunjukan, album Island Vibes akan dibawakan oleh CTTZ, Richard D Gilis, S2B Family, Alvons Freedom, Lawa Amq, Kamga, Conrad Good Vibration dan Radit Echoman.

Para musisi yang terlibat tidak hanya membawakan lagu-lagu di album tersebut, namun juga karya masing-masing.

“Konsernya sama seperti albumnya, kolaborasi. Tur Island Vibes Reggae Party ini mempermudah kami untuk memperkenalkan albumnya dan memberi tahu siapa yang ada di album ini dan karya mereka apa saja, biar orang jadi tahu S2B Family, Richard D Gilis, Alvons Freedom dan Lawa Amq itu siapa," tambah ucap Aulia Mahariza dari TMC.

Selain kehadiran para kolaborator, tur Island Vibes Reggae Party juga akan menampilkan musisi pendamping yang berbeda-beda di tiap titik.

Nama-nama yang turut diajak pun tidak main-main, mulai dari para legenda seperti Tony Q Rastafara, Tipe-X dan Shaggydog hingga nama-nama baru seperti Rub of Rub, Dhyo Haw dan The Nameks.

"Semoga tur ini menguatkan silaturahmi teman-teman band reggae. Setiap titik itu kami mengajak teman-teman. Intinya, menguatkan kebersamaan reggae Indonesia,” komentar Pallo.

Island Vibes Reggae Party ini akan menjadi suguhan yang semakin spesial karena didukung oleh produksi multimedia arahan Taba Sanchabakhtiar serta sistem hologram oleh G Studios.

Sistem hologram menampilkan kembali Steven di panggung bersama CTTZ, serta dengan artis manusia digital ternama, Arbie Seo.

Melalui album Island Vibes dan tur Island Vibes Reggae Party, diharapkan musik reggae Indonesia makin maju dan hubungan antar orang-orang di dalamnya menjadi makin erat.

 (ded/jpnn)


Redaktur & Reporter : Dedi Yondra

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler