Ismeth Abdullah Penuhi Panggilan KPK

Senin, 13 Juli 2009 – 16:15 WIB

JAKARTA - Gubernur Kepulauan Riau, Ismeth Abdullah akhirnya bersedia memenuhi panggilan kedua dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), setelah sebelumnya sempat tak datang pada panggilan pertamaHari ini, selama lima jam lebih Ismeth menjalani pemeriksaan sebagai saksi bagi tersangka korupsi pemadam kebakaran (Damkar), Oentarto Sindhung Mawardi.
 
Dari catatan resepsionis KPK, mantan Ketua Otorita Batam itu tiba di KPK sekitar pukul 08.00 pagi

BACA JUGA: Sekjen Deplu: Warga Sulut Secepatnya Pulang

Selanjutnya, Ismeth yang dalam kesempatan itu mengenakan batik biru bercorak hitam dan kuning, berpeci hitam dan berkacamata menjalani pemeriksaan di ruang penyidikan KPK.
 
Dalam pemeriksaan tersebut, Ismeth mengakui bahwa dirinya diperiksa sebagai saksi dalam kasus korupsi Damkar dengan tersangka
"Saya diperiksa sebagai saksi," ujarnya usai pemeriksaan.
 
Tak banyak kata-kata yang muncul dari Ismeth usai menjalani pemeriksaan

BACA JUGA: Sidang Wako Manado Ditunda Dua Kali

Keluar dari lobi gedung KPK pukul 13.55, Ismeth bergegas menuju sedan Toyota Camry hitam yang telah menunggunya.
 
Dengan pemeriksaan har ini, tercatat sudah empat kali Ismeth diperiksa KPK
Tiga kali pemeriksaan dalam kasus korupsi Damkar yang kini sudah masuk tahapan penyidikan

BACA JUGA: Aktivis Muslim Serbu Kedubes China

Sedangkan satu pemeriksaan lain yang pernah dijalani Ismeth yaitu terkait kasus dugaan korupsi pada alih fungsi hutan Baloi yang masih diselidiki KPK.
 
Terkait pemeriksaan atas Ismeth, Oentarto Sindhung Mawardi yang dihubungi terpisah, mengatakan bahwa pemeriksaan atas Ismeth itu sebenarnya agak janggal jika hanya sebagai saksi soal radiogram pengadaan DamkarAlasan Oentarto, dirinya tidak pernah berhubungan dengan Ismeth apalagi dalam hal pengadaan mobil Damkar di OB.
 
"Otorita itu bukan wilayah kerja sayaJadi urgensinya apa Ismeth menjadi saksi untuk sayaHarapan saya, ada pengakuan (dari Ismeth) soal peran Daud (Hengky Samuel Daud, rekanan OB dalam pengadaan damkar yang juga menjadi tersangka )Di berbagai persidangan tersangka damkar, tidak pernah ada fakta bahwa kepala daerah saya hubungi terkait Damkar," ujar Oentarto.
 
Mantan birokrat Depdagri yang biasa dipanggil dengan nama Oen itu justru menuding mantan atasannya, Hari Sabarno sebagai pihak yang paling bertanggungjawabBahkan menurut Oentarto, kedekatan antara Daud dengan Hari Sabarno saat masih menjabat Mendagri di era kepresidenan Megawati.
 
"Lihat saja gerakan Daud waktu peresmian Provinsi KepriCoba tanyakan siapa yang mengantar istrinya Hari Sabarno belanja ke seberang (Singapura)," ucap Oentarto.(ara/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Indonesia KLB Flu Babi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler