Israel Biadab, Deplu Harus Mengecam

Kamis, 29 Oktober 2009 – 15:58 WIB
JAKARTA - Ketua Komisi I DPR Kemal Azis Stamboel menegaskan tindakan penyerbuan tentara Israel ke Masjid Al Aqsa di Palestina Rabu (25/10) lalu, merupakan tindakan biadab dan masuk dalam kategori kejahatan internasionalKarena itu, Komisi I DPR dalam waktu dekat akan bertemu dengan Menlu Marty Natalegawa untuk mendorong pemerintah segera mengecam tindak Israel itu.

"Serangan tentara Israel ke kompleks Masjidil Aqsa, selain telah mencederai sedikitnya 33 orang dan menangkap 18 warga Palestina satu di antanya penasihat Presiden Palestina Hatem Abdel Qader merupakan tindakan biadab dan masuk dalam kategori kejahatan internasional," tegas Kemal Azis Stamboel, usai menerima sejumlah perwakilan Aqsa Working Group dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), di ruang rapat Komisi I DPR, Jakarta (29/10).

Sesuai dengan wewenang yang dimiliki DPR, lanjutnya, dalam waktu dekat Komisi I akan memanggil Menlu RI untuk meminta secara resmi sikap pemerintah

BACA JUGA: Cabut Gelar dan Penghargaan Thaksin

"Sikap kami sudah jelas, yakni mengutuk serangan biadab itu dan mendesak PBB agar segera bertindak."

Di tempat yang sama, Anggota Komisi I M Najib (F-PAN) dalam pertemuan itu mengingatkan tidak ada alasan bagi Komisi I untuk tidak menindaklanjuti aspirasi dari HTI dan Aqsa WorkingGroup
Rapat Kerja Komisi I dengan Menlu diambil untuk membicarakan hal-hal mengenai langkah-langkah diplomatik yang dilakukan pemerintah terhadap kasus ini

BACA JUGA: AS: Teroris Kabul Takkan Menang

"Sejalan dengan rencana raker dengan Menlu, saya sarankan agar pimpinan DPR segera menulis surat ke Presiden SBY untuk secepat mungkin mengambil sikap diplomasi," sarannya, sembari menambahkan prilaku Israel merupakan tindakan penjajahan satu bangsa terhadap bangsa lain.

Sementara Tantowi Yahya (F-PG) menjelaskan Sekitar 400 resolusi yang dihasilkan PBB untuk Israel, mulai dari himbauan sampai kutukan sudah diberikan dan ternyata tidak mempan
"Sebagai negara terbesar berpenduduk Muslim, Indonesia mestinya dapat mengambil posisi yang penting terhadap kemelut Israel-Palestina itu," desaknya.

Sebagaimana proses yang selama ini terjadi, Yerusalem Timur dicaplok Israel tahun 1967 dari Yordania dan dijadikan sebagai ibukota di luar Tel Aviv

BACA JUGA: Indonesia Janji Bantu Perdamaian Afghanistan

Padahal Perserikatan Bangsa-Bangsa menetapkan Yerusalem sebagai kota internasional, karena sebagian besar penduduknya beragama IslamSejak itu, ketegangan selalu muncul dengan warga muslim yang ingin beribadah di masjid suci umat Islam itu.

Sedangkan Israel bersikukuh tak akan berbagi kota Yerusalem dengan PalestinaPresiden Amerika Serikat Barack Obama, yang mestinya jadi penengah, juga pernah menegaskan hal yang sama: Yerusalem tetap milik IsraelInilah yang membuat sejumlah kalangan pesimistis perdamaian segera terwujud di kawasan itu(fas/JPNN)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Air pun Dicuri Israel


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler