GAZA – Serdadu Zionis kembali melanjutkan perburuan menggempur militan Hamas di Jalur GazaSetelah kontak fisik pertama pada Selasa (27/1) yang mencabik nota kesepakatan gencatan senjata, kemarin (28/1), pesawat tempur Israel membombardir terowongan-terowongan yang membelah perbatasan Gaza dengan Mesir
BACA JUGA: Rusia Tunda Sistem Pertahanan Rudal
Israel berdalih aksi tersebut sebagai pembalasan atas kematian seorang prajurit dan tiga lainnya luka akibat bom milik Hamas ketika mereka berpatroli di perbatasan Israel-Gaza pada Selasa (27/1)
Dokter mengatakan serangan udara Israel itu menewaskan seorang warga sipil yang diidentifikasi sebagai petani
BACA JUGA: Ternyata, Lebah pun Bisa Berhitung
Militan Hamas disebutkan ada yang menderita luka-luka terkena bom ketika sedang mengendarai motorBACA JUGA: Incest, Kakek 93 Tahun Diadili
’’Hamas sebagai penguasa Gaza harus bertanggung jawab terhadap seluruh serangan dari Gaza ke Israel,’’ kata juru bicara pemerintah Israel, Mark Regev seperti dilansir Associated Press’’Israel sebenarnya ingin ketenangan di selatan berlanjutTapi, serangan kemarin (Selasa) secara sengaja telah mengusik ketenangan torpedoJika Hamas merusak gencatan senjata, mereka tidak akan mendapat apa-apa kecuali menanggung segala konsekuensinya,’’ lanjut dia
Israel mengancam bakal melakukan serangan lebih besar yang semakin memporakporandakan sekaligus menewaskan korban lebih banyak di Jalur GazaUntuk satu nyawa tentara Israel yang hilang, Gaza harus menanggung risiko kehilangan nyawa berpuluh kali lipat
Akibat serangan Israel di Rafah, perbatasan dengan Mesir, ketenangan yang baru saja dirasakan warga Gaza kembali terusikMereka kembali berlarian meninggalkan rumah --lebih tepat disebut seonggok puing-puing bekas serangan 22 hari Israel lalu-- untuk berlindung.
Terowongan-terowongan yang berada dekat perbatasan itu memang target utama militer Israel untuk dihancurkanPersepsi mereka, Hamas menyelundupkan senjata ke Gaza melalui terowongan tersebutSejak gencatan senjata sepihak Israel tercetus, terowongan itulah yang paling dikhawatirkanNegeri Yahudi tersebut getol melobi Amerika Serikat dan Eropa agar bersedia menyediakan sarana dan prasarana dalam rangka menyetop saluran senjata Israel baik lewat darat maupun lautIsrael bahkan juga menekan Mesir agar menutup sekaligus mengawasi seketat mungkin perbatasan
Sementara itu, utusan Amerika Serikat khusus Timur Tengah, George Mitchell, telah mendarat kemarin di MesirDia bertugas menyambung lidah Presiden Barack Obama untuk perdamaian Palestina dan IsraelTugasnya kini lebih beratSebelumnya dia dijadwalkan hanya akan memediatori dua kubu, Palestina dan Israel membuat komitmen perdamaian baruNamun, karena kontak senjata kembali berkecamuk, dia harus mengerahkan tenaga terlebih dahulu agar pihak bertikai, Hamas dan militer Israel menghentikan serangan.
Ketika berbicara dengan Presiden Mesir Hosni Mubarak, Mitchell mengatakan kondisi gencatan senjata memasuki masa kritisHari ini, Mitchell dijadwalkan bertemu dengan petinggi Israel seperti PM Ehud Olmert, Menteri Luar Negeri Tzipi Livni, pimpinan partai oposisi Likud Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan Ehud Barak di Jerusalem. Mitchell sama seperti duta negara-negara Barat tidak menjadwalkan negosiasi dengan Hamas yang mereka cap sebagai organisasi teroris(ape/ami)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Lima Menit, Ibu Lahirkan Delapan Bayi
Redaktur : Tim Redaksi