JERUSALEM – Gencatan senjata yang mengakhiri bentrok berdarah di Jalur Gaza 19 Januari lalu, tidak berumur panjangKemarin (27/1), kesepakatan damai itu tercabik aksi saling serang kedua belah pihak
BACA JUGA: Dunia Adili Perekrut Serdadu Anak
Sebuah bom meledak saat patroli militer Israel melintasi GazaBACA JUGA: Kali Pertama, Perempuan di Lembar Mata Uang
Perburuan itu mengusik ketenangan warga Gaza
BACA JUGA: Dekati Islam, Obama Datangi Negara Muslim Terbesar
Baku tembak pun tidak terelakkanIni merupakan kontak fisik serius pertama yang terjadi sejak gencatan senjata dinyatakan berlaku efektif sekitar sepekan lalu”Suara tembakan dari senapan mesin dipadu bunyi mesin helikopter Israel membuat warga cemas,” kata salah seorang warga Gaza yang menyaksikan bentrok tersebut.Jubir militer Israel enggan mengomentari laporan tersebutKepada Associated Press, dia hanya mengatakan bahwa patroli pasukannya diserang bom di kawasan Kissufim, sekitar perbatasan GazaTapi, dia juga tidak menyebut Hamas sebagai pelaku serangan atau menuding pihak lain bertanggung jawabHanya saja, saat gencatan senjata diumumkan, mereka menegaskan bakal membalas serangan dalam bentuk apa pun dari Gaza
”Dampak bentrok tersebut, Israel menutup lagi perbatasan Gaza yang digunakan untuk mengirim bantuan kemanusiaan ke Palestina,” ujar pejabat perbatasan Gaza Raed FattouhPadahal, perbatasan tersebut baru dibuka kemarin (27/1) pagiPejabat keamanan Palestina melaporkan, peluru pasukan Israel menewaskan seorang pria Gaza dan melukai dua lainnyaSebelumnya, seorang serdadu Israel dilaporkan tewas akibat serangan Hamas.
Menteri Kesehatan Gaza DrMoaiya Hassanain menyatakan, pria berusia 27 tahun yang tewas tertembus peluru Israel itu adalah seorang petaniJatuhnya korban dalam bentrok yang berlangsung saat Israel-Palestina berada dalam status ”damai” itu mengundang amarah HamasOrganisasi radikal yang selalu disalahkan Barat dalam setiap konflik dengan Israel itu pun angkat suara
”Zionis bertanggung-jawab atas seluruh agresi yang mereka lakukan,” ujar Mushir al-Masri, salah seorang pemimpin Hamas di GazaMenurut dia, sejak gencatan senjata diberlakukan, pasukan Negeri Yahudi itu tidak pernah berhenti melancarkan seranganBaik yang berskala ringan maupun sedangKarena itu, Hamas tetap siaga dan siap membalas serangan Israel meski kedua pihak sedang gencatan senjata
Bersamaan dengan ternodanya gencatan senjata Israel-Palestina, pejabat tinggi Uni Eropa (UE) tiba di GazaKepala Bantuan Asing UE Louis Michel mengecam Israel dan Hamas atas konflik tanpa ujung yang selalu mereka ciptakan di GazaDia kesal karena Hamas masih melanjutkan aksi teroris merekaSementara, Israel juga tidak pernah mengendurkan agresi mereka terhadap warga Gaza yang lemah
”Hamas harus mempertanggungjawabkan perbuatan mereka di Gaza,” ujarnya, seperti dikutip ReutersTapi, dalam kesempatan itu, dia juga mendesak pemerintah Israel lebih fleksibel terhadap bantuan asing yang dikirimkan untuk warga GazaSetidaknya, mereka tidak mempersulit akses para pekerja kemanusiaan asing ke wilayah yang selalu menjadi pusat konflik dua negara tersebut(hep)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Deplu Berusaha Pulangkan Hambali
Redaktur : Tim Redaksi