jpnn.com - GAZA - Israel menyerang Rumah Sakit Indonesia di utara Gaza, Senin (20/11) waktu setempat.
Tentara Israel menjadikan lantai operasi RS sebagai sasaran serangan.
BACA JUGA: Rumah Sakit Indonesia di Gaza Hancur Diserang Israel, WNI Gugur
Kementerian Kesehatan Palestina menyebut peralatan medis di rumah sakit itu rusak parah.
Munir al-Bursh, direktur kerumah sakitan di Gaza, yang berbicara dari RS Indonesia menyebutkan bahwa jenazah masih menumpuk di dalam fasilitas tersebut yang sejak beberapa hari lalu dikepung kendaraan militer Israel.
BACA JUGA: Lagi, Israel Mengebom Sekolah di Palestina, Isinya Ribuan Warga Sipil
Dia menjelaskan RS Indonesia di Gaza menjadi satu-satunya rumah sakit yang masih berfungsi di sebagian Gaza.
Menurut dia, kecuali RS Indonesia, semua rumah sakit di kota Gaza sudah tidak beroperasi, termasuk Rumah Sakit Al-Shifa yang saat ini dikuasai militer Israel.
BACA JUGA: MUI Tidak Pernah Merilis Daftar Produk Israel untuk Diboikot
"650 orang terluka berada di Rumah Sakit Indonesia, padahal daya tampungnya hanya 140 tempat tidur," kata Munir.
Dia juga mengungkapkan drone-drone militer Israel menembaki warga Palestina yang berusaha melarikan diri dari rumah sakit itu.
Sebelumnya pada Senin, Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkapkan 12 warga Palestina tewas dan puluhan lainnya terluka akibat serangan udara Israel di RS Indonesia.
Kementerian Kesehatan Palestina menuduh tentara Israel berupaya mengubah rumah sakit itu menjadi "kuburan massal."
Kelompok Hamas yang menguasai Gaza sejak 2007 dan memerangi militer Israel di Gaza, menuding pihak berwenang Israel berupaya menghancurkan sektor kesehatan Palestina di Gaza sebagai bagian dari rencana mengusir paksa rakyat Palestina dari Gaza.
Israel melancarkan serangan udara dan darat tanpa henti ke Jalur Gaza menyusul serangan Hamas pada 7 Oktober. (anadolu/antara/jpnn)
Video Terpopuler Hari ini:
BACA ARTIKEL LAINNYA... Dengarkan Kata Retno Marsudi soal Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia, 3 WNI Hilang Kontak
Redaktur & Reporter : Mufthia Ridwan