Israel Punya Terobosan Penting soal Obat Mujarab untuk Pasien Covid-19

Sabtu, 06 Februari 2021 – 19:47 WIB
Seorang perempuan warga Israel menerima suntikan vaksin Covid-19 buatan Pfizer-BioNTech. Foto: Associated Press

jpnn.com, TEL AVIV - Para peneliti di Israel membuat terobosan penting dalam pengobatan bagi penderita penyakit virus corona 2019 (Covid-19).

Periset di Negeri Yahudi itu menggunakan obat bagi penderita kanker untuk mengobati pasien Covid-19.

BACA JUGA: COVID-19 Tak Kunjung Sirna, Israel Berlakukan Lockdown Ketiga

Riset tahap pertama di Ichilov Medical Center, Tel Aviv memperlihatkan 30 pasien Covid-19 dalam kondisi sedang hingga parah sembuh setelah diobati dengan EXO-CD24. Menariknya, 29 dari 30 pasien itu sembuh total hanya dalam kurun waktu 3-5 hari.

Kini, penemuan itu membutuhkan studi lebih lanjut untuk membuktikan obat hirup -sebelumnya dirancang untuk melawan kanker ovarium- mampu bekerja untuk mengobati pasien Covid-19.

BACA JUGA: Bukan Cuma Israel, Rusia Juga Kirim Vaksin ke Palestina

Obat tersebut bekerja dengan cara melawan badai sitokin yang muncul akibat reaksi berlebihan kekebalan tubuh terhadap virus corona. Badai sitokin pada paru-paru pasien Covid-19 itu pula yang menyebabkan kematian.

Profesor Nadir Arber dari Ichilov Medical Center telah mengembangkan EXO-CD24 selama bertahun-tahun untuk obat kanker ovarium. Namun, penelitian memperlihatkan EXO-CD24 mampu mengurangi reaksi berlebihan sistem kekebalan terhadap virus.

BACA JUGA: COVID-19 Lebih Ganas di Kalangan Minoritas, Muslim dan Yahudi Senasib

Menurut Prof Nadir, harga EXO-CD24 relatif murah. Obat itu diminum setiap lima hari sekali.

"Virus corona akan terus bersama kita. Itulah mengapa kami mengembangkan obat khusus ini, EXO-CD24," ujarnya.

Prof Nadir menyebut uji coba tahap pertama telah selesai. Para peneliti berencana mencoba obat tersebut pada ratusan pasien dan membandingkan hasilnya dengan penggunaan plasebo.

Obat itu menggunakan tas kecil bernama exosome yang membawa protein bernama CD24 lansung ke paru-paru.

"Protein ini diletakkan pada permukaan sel dan dikenal memiliki peran penting dalam mengatur sistem kekebalan," ujar Shiran Sahapira, peneliti di Ichilov Medical Center sebagaimana dikutip Times of Israel.(Daily Mail/jpnn)

Simak! Video Pilihan Redaksi:


Redaktur & Reporter : Antoni

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler