Israel Selamatkan Relawan Helm Putih dari Kebrutalan Assad

Senin, 23 Juli 2018 – 20:49 WIB
Syrian Civil Defence atau White Helmet. Foto: AFP

jpnn.com, AMMAN - Misi penyelamatan itu sukses. Sebanyak 422 relawan White Helmets (Helm Putih) alias Syria Civil Defence (SCD) dan keluarganya berhasil dievakuasi ke Jordania.

Total ada kurang lebih 800 orang yang hijrah. Untuk Sementara, mereka transit di Amman. Beberapa negara Eropa sudah setuju menampung mereka.

BACA JUGA: Murka, Israel Ancam Putus Hubungan dengan Irlandia

’’Warga sipil dievakuasi dari zona perang di Syria bagian selatan karena nyawa mereka terancam.’’ Bunyi pernyataan pasukan Israel (IDF) kemarin (22/7) melalui akun Twitter resminya.

Pasukan pemerintah Syria dibantu sekutunya, Rusia, memang tengah menggempur Provinsi Daraa dan Quneitra. Sejak beberapa pekan lalu, Amerika Serikat (AS), Kanada, Prancis, dan Inggris meminta tolong agar Israel mengevakuasi mereka. Israel setuju.

BACA JUGA: Begini Cara Gus Yahya Ladeni Pengecam Kunjungannya ke Israel

Mereka mendapat nama-nama orang yang harus dievakuasi. Sejak Sabtu pagi (21/7), jalanan di wilayah pendudukan Dataran Tinggi Golan ditutup untuk persiapan aksi penyelamatan.

Para relawan White Helmets lantas diminta berkumpul di dua titik. Yaitu, di Dataran Tinggi Golan dekat Quneitra dan di perbatasan Israel-Dataran Tinggi Golan-Jordania. Mereka menuju lokasi tersebut dengan berjalan kaki maupun menggunakan kendaraan. Semua dilakukan diam-diam.

BACA JUGA: PKS: Jangan Ada Kompromi dengan Israel

Haaretz memaparkan bahwa IDF baru membuka pintu perbatasan sekitar pukul 23.00 waktu setempat. Pengawalan dilakukan sangat ketat untuk berjaga-jaga jika proses evakuasi itu bocor dan ada serangan udara dari pasukan Syria.

Mereka lantas dibawa dengan bus menuju Jordania langsung tanpa berhenti. IDF membagikan makanan di dalam bus. Mereka tiba di Jordania sekitar pukul 06.00 kemarin waktu setempat dan dipindahkan ke bus yang disediakan Amman. Selain relawan dan keluarganya, di rombongan itu terdapat anak-anak yatim piatu yang terluka selama perang.

’’Kerajaan menyetujui permintaan Inggris, Jerman, dan Kanada untuk memberikan suaka sementara kepada relawan White Helmets sebelum mereka ditempatkan di negara-negara Barat,’’ ujar Juru Bicara Kerajaan Jordania Mohammad al-Kayed.

Para relawan dan keluarganya itu akan ditempatkan di lokasi khusus yang dirahasiakan. Reuters melansir bahwa Jerman, Inggris, dan Kanada setuju untuk menampung mereka dalam kurun waktu tiga bulan ke depan.

Menteri Luar Negeri Inggris Jeremy Hunt mengungkapkan bahwa White Helmets dijadikan target serangan. Selama ini pemerintah Syria memang menganggap kelompok relawan itu tak netral dan memiliki koneksi dengan teroris.

’’Melihat situasinya, kami memutuskan bahwa para relawan itu harus dilindungi secepatnya.’’ Bunyi pernyataan yang dirilis Hunt dan Menteri Pembangunan Internasional Penny Mordaunt sebagaimana dilansir BBC. White Helmets dianggap berjasa telah menolong ribuan nyawa di Syria.

Pimpinan White Helmets Raed Saleh mengungkap bahwa mereka telah terkepung di Provinsi Daraa dan Quneitra. Pasukan Syria dibantu Rusia terus merangsek. Setiap detik, situasi kian membahayakan.

Pemerintah Kanada menyatakan siap menerima 50 relawan White Helmets dan keluarganya. Artinya, total sekitar 250 orang. Kanada akan bekerja sama dengan PBB untuk proses relokasi. Sangat mungkin itu butuh waktu beberapa pekan, bahkan bulan. Dalam kurun itu, jumlah yang ditampung Kanada bisa berubah.

Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland sudah meminta negara-negara lain untuk ikut mendukung dan membantu kelompok White Helmets. Salah satunya tentu saja dengan menampung mereka.

Jumlah yang berhasil dievakuasi itu hanya separo dari rencana awal. BBC melaporkan bahwa seharusnya ada 800-an relawan White Helmets dan keluarganya yang dibawa ke Jordania.

Sayangnya, sebagian tidak berhasil menuju titik penjemputan. Mereka terjebak oleh kelompok militan Islamic State alias ISIS. Mereka kini menguasai arae-area yang telah ditinggalkan oleh oposisi pasca dibombardir pasukan pemerintah. Belum diketahui apakah ada evakuasi lanjutan atau tidak. (sha/c17/dos)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Cinta Israel, Amerika Serikat Tinggalkan Komisi HAM PBB


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler