jpnn.com, JAKARTA - Amerika Serikat telah menunda penjualan ribuan senjata berpemandu presisi kepada Israel di tengah meningkatnya ketegangan di Jalur Gaza, lapor Wall Street Journal dengan mengutip sejumlah narasumber.
Washington diperkirakan akan menjual 6.500 sistem JDAM (bom berpemandu) kepada Israel, lanjut media tersebut dalam berita yang disiarkan pada Senin.
BACA JUGA: Anggota DPR Ini Menyoroti Serangan Israel ke Palestina, Singgung soal Genosida
Di hari yang sama, Israel memulai operasi militer di Rafah bagian timur di Jalur Gaza selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS Matthew Miller mengatakan bahwa operasi militer tersebut akan mengganggu pengiriman bantuan kemanusiaan yang sedang berlangsung ke Gaza.
BACA JUGA: Impor-Ekspor Indonesia-Israel Masih Ada, Banyak Pihak Meragukan Boikot Produk
Sebelumnya pada 7 Oktober 2023, gerakan Palestina Hamas melancarkan serangan roket skala besar terhadap Israel dan melanggar perbatasan, menyerang lingkungan sipil dan pangkalan militer, yang menewaskan 1.200 orang di Israel dan sekitar 240 lainnya diculik.
Israel melancarkan serangan balasan, memerintahkan blokade total terhadap Gaza, dan memulai serangan darat ke daerah kantong Palestina dengan tujuan untuk melenyapkan pejuang Hamas serta menyelamatkan lebih dari 100 sandera yang masih ditahan yang mengakibatkan 34.700 orang lebih terbunuh. (ant/dil/jpnn)
BACA JUGA: Hamas Menembakkan Rudal Jarak Pendek ke Pasukan Israel di Perbatasan Gaza
Redaktur & Reporter : M. Adil Syarif