Isran Noor Terang-terangan Menolak Penghapusan Honorer, Kalimatnya Menohok Banget!

Jumat, 14 Oktober 2022 – 06:29 WIB
Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor terang-terangan menentang kebijakan penghapusan honorer, pertanyakan hal ini ke pemerintah pusat. Ilustrasi Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, SAMARINDA - Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor terang-terangan menolak kebijakan penghapusan honorer.

Dia menyampaikan komitmennya hingga bersumpah selama masih menjabat sebagai gubernur tidak akan menghapus tenaga honorer.

BACA JUGA: Osnardi: Kalau tidak Dibantu Guru Honorer, Kami Kekurangan Tenaga Pendidik

Menurutnya, jika pemerintah pusat tetap bersikeras menghapus tenaga non-ASN secara tidak langsung menambah angka pengangguran dan menciptakan kemiskinan baru.

"Data yang saya dapatkan, tenaga honor di seluruh Indonesia jumlahnya lebih kurang tiga juta orang, itu termasuk honorer guru, penyuluh dan tenaga kesehatan. Kalau tiga juta orang lanjutnya, masing-masing menanggung 4 anggota keluarga, maka jumlah berlipat," kata Isran Noor melalui laman resmi Pemprov Kaltim, yang dilihat Jumat (14/10).

BACA JUGA: Ketum Honorer K2 Minta Regulasi Khusus Tenaga Teknis Administrasi, Jangan Cuma Guru & Nakes

Penegasan tersebut disampaikan Gubernur Isran Noor seusai melantik Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman sebagai ketua Pengurus Daerah Ikatan Keluarga Alumni Universitas Mulawarman (IKA Unmul) maupun Kasmidi Bulang sebagai Ketua DPD Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia (Perhiptani) Kabupaten Kutim, Selasa (12/10).

Isran Noor yang juga menjabat sebagai Ketua Umum DPP Perhiptani dan Ketua Umum IKA Unmul mengatakan bahwa saat ini anggota ikatan keluarga alumni Unmul yang terdata kurang dari 10 ribu orang.

Sementara itu, jumlah anggota Perhiptani di seluruh Indonesia ada sebanyak 82 ribu, karena setiap desa ada penyuluh dan ditambah lagi komponen pendukungnya seperti Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang jumlahnya 480 ribu di seluruh Indonesia.

"Dari jumlah itu banyak yang honor, termasuk pengurus dan anggota Perhiptani Kabupaten Kutai Timur yang jumlahnya 265 orang, juga masih banyak yang honor," ungkapnya.

Dia pun balik mempertanyakan kepada pemerintah pusat jika bersikeras menghapus tenaga honorer.

"Saya tanyakan dimana empati pemerintah terhadap nasib honorer yang sudah mengabdikan dirinya untuk bangsa dan negara ini," ujar mantan Bupati Kutai Timur itu.

Isran Noor pun menceritakan dirinya pernah ke Jawa Tengah, di salah satu SD negeri di Batu Raden.

"Dari sepuluh guru yang mengajar, ternyata hanya tiga yang berstatus PNS, sisanya tujuh guru adalah honorer dengan gaji Rp 300 ribu, pekerjaanya sama guru PNS," bebernya.

Karena itu, Gubernur Isran Noor bertekad tetap mempertahankan tenaga honor bahkan mengupayakan meningkatkan kesejahteraan mereka.

"Saya berkomitmen tenaga honor tidak akan dihapus. Apakah nantinya diganti namanya sesuai nomenklatur," tegas Isran Noor. (mar1/jpnn)


Redaktur & Reporter : Sutresno Wahyudi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler