Istana Akui Kaji Moratorium TKI ke Arab Saudi

Rabu, 22 Juni 2011 – 15:04 WIB
JAKARTA - Kasus eksekusi mati Ruyati binti Ratubi (54) di Arab Saudi, tampaknya benar-benar menjadi tamparan keras bagi pemerintah Indonesia, di tengah banyak kasus lainnya yang masih belum terselesaikanJuru bicara kepresidenan, Julian Aldrin Pasha mengaku, saat ini seluruh jajaran terkait, khususnya Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, telah melakukan kajian guna melakukan moratorium sementara TKI ke Arab Saudi.

"Ini akan dilakukan dalam lintas kementerian terkait, yaitu Kementerian Tenaga Kerja

BACA JUGA: Arsyad Dipersilakan Bongkar MK dengan Traktor

Lalu di bawahnyakan ada badan yang mengurusi langsung, (yaitu) BNP2TKI
Kemudian (juga) Menlu melalui konsulat-konsulat kita yang ada di masing-masing negara para TKI bekerja," kata Julian kepada wartawan, di Istana Negara, Rabu (22/6).

Sebenarnya kata Julian, banyaknya kasus TKI di Arab Saudi, telah lama menjadi perhatian pemerintah

BACA JUGA: Soal Ruyati, Istana Merasa Sudah Lakukan Antisipasi

Bahkan sudah lama pula diwacanakan masalah moratorium pengiriman TKI tersebut
Namun ia mengakui, belum ada satu pun kebijakan final terkait hal tersebut

BACA JUGA: Bahas Jenewa, SBY Tak Komentar Soal Ruyati

"Kita perlu lakukan penilaian dulu sebelum moratorium," ucapnya.

Sementara itu, Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, HAM dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme, Denny Indrayana, mengatakan bahwa pemerintah Indonesia telah berupaya semaksimal mungkin melindungi setiap nyawa TKI di luar negeri"Kalau dikatakan pemerintah tidak melindungi WNI, itu keliru besarKita tentu berduka dan kehilangan satu nyawa WNI(Tapi) Ada juga WNI yang kita bebaskan dari hukuman mati, misalnya di Malaysia dan negara lain," ujar Denny(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... SBY : Jangan Jadikan Bulog Sarang Penyamun


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler