jpnn.com, JAKARTA - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko membantah kabar bahwa Presiden Joko Widodo alias Jokowi bisa masuk Kakbah karena memaksa Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.
"Enggak lah kalau memaksa. Mana bisa sih negara dipaksa. Raja mana bisa dipaksa. Saya melihat keakraban dari Raja. Ini perlu diketahui, presiden diterima oleh raja pada makan siang. Itu sebuah jamuan kenegaraan yang luar biasa," ucap Moeldoko kepada wartawan di Kompleks Istana Negara Jakarta, Selasa (16/4).
BACA JUGA: Moeldoko: People Power Bukan Cara Demokratis
BACA JUGA: Jokowi Pilih Tidur, Prabowo Kumpul di Kertanegara
Sebagai orang yang ikut dalam rombongan Jokowi saat menunaikan ibadah umrah, termasuk menikmati jamuan dari Raja Salman, Moeldoko mengaku dirinya bersama Menteri Luar Negeri Retno P Marsudi heran karena ketika menjamu presiden, Raja Salman berbicara panjang lebar.
BACA JUGA: Pengin Dukungan dari Habib Rizieq Saja Kok Sebegitunya
Hal itu berbeda ketika Raja Salman berkunjung ke tanah air beberapa waktu lalu. Di mana dia tidak banyak berbicara. "Namun waktu menerima presiden, beliau banyak bicara tentang Indonesia. Saya juga bingung kenapa bisa tahu begitu," tutur Moeldoko.
Hal yang sama juga terjadi ketika Presiden ketujuh RI tersebut dijamu oleh Putra Mahkota Kerajaan Saudi Muhammad bin Salman. Menurut Moeldoko, Putra Mahkota yang dikenal dengan inisial MBS itu tahu lebih banyak tentang Indonesia.
BACA JUGA: Masa Tenang, Masih Ada Akun di Medsos Menghina Jokowi
"Jadi kalau saya melihat (kehormatan masuk Kakbah) bentuk apresiasi yang diberikan oleh Raja. Engga ada sama sekali paksaan karena sampai Pak Jokowi katakan, kenapa diberi jalan khusus. Merasa ngga enak hati," tambah Moeldoko. (fat/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Jokowi Senang Wisata Halal Indonesia Terbaik di Dunia
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam