Istana Bantah Pidato Prabowo soal BUMN Bangkrut, nih Datanya

Selasa, 15 Januari 2019 – 17:19 WIB
Pesawat Garuda. Ilustrasi Foto: dok.JawaPos.com

jpnn.com, JAKARTA - Istana Kepresidenan tak tinggal diam mendengar Pidato Kebangsaan Prabowo Subianto yang menyebut sejumlah Badan Usaha Milik Negara atau BUMN dalam kebangkrutan.

Hari ini, Selasa (15/01), Staf Khusus Presiden bidang Ekonomi Ahmad Erani Yustika membantahnya.

BACA JUGA: Pak Prabowo Cerdas, Biasa Berdiskusi dan Berdebat

"Pemerintah justru sangat fokus dalam mengelola BUMN, sehingga peranannya pun semakin meningkat bagi perekonomian," kata Erani di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, merespons pidato Prabowo yang menyebut Pertamina, Garuda Indonesia hingga PLN mengalami kebangkrutan.

Jebolan Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya pada tahun 1996 itu pun menerangkan, peranan BUMN dapat terlihat dari beberapa hal, seperti penyerapan tenaga kerja dan penerimaan negara atau deviden. Lebih dari itu, perusahaan pelat merah diarahkan untuk pelayanan publik (public service obligation).

BACA JUGA: Kata Pengamat soal Pidato Kebangsaan Prabowo

Sambil menyodorkan data, dia menyatakan bahwa sepanjang 2018, kinerja BUMN kian membaik.

Aset BUMN melonjak dari Rp 4.577 triliun menjadi Rp 7.817 triliun pada tahun lalu. Laba pun melonjak dari Rp 148 triliun menjadi Rp 218 triliun di 2018.

BACA JUGA: Nasdem: Prabowo Perlu Ungkap Fakta Sebenarnya

"Pajak dan deviden BUMN naik dari Rp 218 triliun menjadi Rp 260 triliun pada 2018," tukas pejabat yang menyelesaikan studinya dengan gelar MSc, sekaligus pendidikan doktoral (PhD) di universitas yang sama, Gottingen, Jerman.

Secara umum, tutur Erani, performa maskapai pelat merah Garuda Indonesia menunjukkan perbaikan. Laporan keuangan yang dirilis menunjukkan bahwa sepanjang Januari-September 2018, pendapatan usaha naik 3,5 persen (yoy) menjadi US$3,21 miliar.

"Tekanan terhadap keuangan Garuda Indonesia terutama karena selisih nilai tukar mencapai US$52,32 juta, yang naik dari US$16,03 juta pada periode Januari-September 2017," jelas dia.

Garuda Indonesia bahkan memroyeksi laba perusahaan (di luar pajak) mencapai Rp 1 triliun. Garuda Indonesia Group juga mengelola Sriwijaya Air melalui kerja sama operasional (KSO) bersama Sriwijaya Air Group.

Hal itu, katanya, menunjukkan bahwa Garuda Indonesia tetap menjadi yang terbaik dan terpercaya. Berbagai penghargaan di level nasional dan internasional pun diperoleh maskapai yang kini dipimpin I Gusti Ngurah Askhara Danadiputra.

Sementara itu, kondisi PLN menurut data sepanjang Januari-Juni 2018, pendapatan usaha naik 7,43 persen (yoy). Pada periode yang sama, laba sebelum pajak PLN mencapai Rp 1,83 triliun. Angka tersebut sudah mengkalkulasi kerugian nilai tukar sekitar Rp 11,57 triliun.

"Faktor lain yang harus diperhatikan dalam adalah bagaimana peranan BUMN yang semakin meningkat," tegas Erani yang pernah menjadi dirjen di Kementerian Desa PDTT.

Dia menjelaskan bahwa lewat Pertamina, keadilan ekonomi dapat diwujudkan. Pemerintah menjamin tercapainya “BBM Satu Harga” di seluruh Indonesia. Pertamina terus melanjutkan program tersebut ke 124 titik wilayah 3T di Indonesia.

BACA JUGA: Kata Pengamat soal Pidato Kebangsaan Prabowo

Selain itu, pada 2018 Pertamina telah mengambil alih kelola Blok Mahakam, Blok Rokan, dan blok terminasi lainnya yang sebelumnya dikelola oleh asing. Sedangkan PLN telah mampu meningkatkan rasio elektrifikasi hingga mencapai 98,3 persen sampai akhir 2018.

"Jadi, hajat publik yang menjadi mandat konstitusi dikerjakan dengan baik oleh BUMN. Perlu dipahami, mandat utama BUMN adalah pelayanan publik, bukan semata mendorong laba," tandas pria kelahiran Ponorogo, 22 Maret 1973 itu. (fat/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Pidato Kebangsaan Prabowo Indonesia Menang Sangat Dahsyat


Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler