Istana Isyarakatkan Evaluasi Kabinet

Kamis, 15 September 2011 – 18:14 WIB
JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tampaknya dikelilingi para pembantu yang terbelit masalahDua menteri terbelit skandal korupsi, yaitu kasus hukum yakni Menpora Andi Malarangeng terkait kasus suap Sesmenpora dan Menakertrans Muhaimin Iskandar kasus suap dalam bentuk tunjangan lebaran.

Tak hanya itu, Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa juga jadi sorotan publik karena digugat cerai istrinya

BACA JUGA: Usai Diperiksa, Angie tak Banyak Bicara

Sebelumnya, ada dua menteri yang dikabarkan terlibat skandal cinta terlarang
Mereka adalah Menteri Perhubungan Freddy Numberi dilaporkan berselingkuh dengan seorang presenter televisi serta Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh yang disebut-sebut menjalin skandal dengan sekretaris pribadinya.

Rumor pun berkembang kuat bahwa Presiden SBY akan segera melakukan reshuffle kabinet

BACA JUGA: Istana Pelajari Keputusan Pengadilan Belanda

Namun pada wartawan di Bina Graha, Jakarta, Kamis (15/9), juru bicara kepresidenan hanya melontarkan kalimat evaluasi dan bukan perombakan kabinet.

"Kalau reshuffle saya belum bisa memastikan karena memang hak preogatif Presiden
Tapi bahwa akan ada evaluasi, itu pasti dilakukan," tegas Julian.

Sementara itu Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Politik Daniel Sparinga mengatakan bahwa pemerintah saat ini memang sedang mengalami tekanan

BACA JUGA: SBY Ogah Komentari Soal Rumah Tangga Menteri

Namun bagaimanapun kuatnya tekanan tersebut, Presiden SBY tetap meminta jajarannya bekerja dengan sebaik-baiknya.

"Tekanan terhadap pemerintah di tiga tahun tersisa ini adalah pesan politik moral yang diterima Presiden dengan dua telinga lebar-lebarItu akan membawa implikasi pada kinerja kabinet," kata Daniel.

Presiden tetap meminta jajaran menterinya untuk taat pada prosedur hukumSelain itu tetap menjalankan fungsi tugas dengan sebaik-baiknyaMengenai kasus yang melibatkan banyak staf ahli atau staf khusus menteri, Presiden SBY telah meminta seluruh menteri bertanggungjawab pada siapapun yang bekerja di institusi mereka.

"Setiap jabatan di dalamnya melekat untuk memastikan seluruh staf di bawahnya bekerja sesuai good governance dan menjauhkan diri dari suapItu pesan pentingnya," kata Daniel.(afz/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Disangka Korupsi, Dharnawati Darah Tinggi


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler