Istana Jangan Suka Berpolemik

Sabtu, 25 September 2010 – 17:32 WIB

JAKARTA -- Pengamat politik Lembaga Survei Indonesia (LSI) Burhanuddin Muhtadi mengapresiasi langkah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang telah mengeluarkan Keputusan Presiden (Keppres) tentang pemberhentian Hendarman Supandji dari jabatannya sebagai Jaksa Agung.

Hanya saja, yang disesalkan Burhan, begitu keluar putusan Mahkamah Konstitusi (MK), presiden tidak langsung mengeluarkan Keppres tersebutYang terjadi, justru kalangan Istana ikut berpolemik terkait putusan MK tersebut.

"Mahfud MD (Ketua MK, red) terlalu banyak bicara di luar pengadilan

BACA JUGA: Dibutuhkan Jaksa Agung yang Berani

Ini ganjil setidaknya jika dibandingkan dengan negara-negara lain
Yang aneh, ditanggapi reaktif juga oleh Sudi Silalahi, Denny Indrayana, dan Menkum-HAM Patrialis Akbar," ujar Burhan dalam diskusi diskusi di Warung Daun, Cikini, Sabtu (25/9).

Akibatnya, lanjut Burhan, dalam beberapa saat sempat terjadi kekosongan kursi jabatan Jaksa Agung, pasca keluarnya putusan MK hingga keluarnya Keppres tersebut

BACA JUGA: Karir Lebih Paham Penyakit Kejaksaan

"Tapi saya bersyukur, presiden sudah mengeluarkan Keppres pemberhentian Hendrman," kata Burhan
(sam/jpnn)

BACA JUGA: Istana Keok, Hendarman Diberhentikan dengan Hormat

BACA ARTIKEL LAINNYA... MA Tolak Kasasi Pembunuh Wartawan Radar Bali


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler