Istana Minta Penyebar Kabar Penculikan Subur Dihukum

Sabtu, 19 Oktober 2013 – 21:45 WIB

jpnn.com - JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyayangkan munculnya pemberitaan di beberapa media online yang mengabarkan bahwa mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Prof Subur Budhisantoso telah diculik oleh Badan Intelejen Negara (BIN). Pasalnya, berita itu tidak benar alias fitnah.

"Sehubungan adanya berita mengenai diculiknya Prof Subur Budhisantoso, mantan Ketum PD, di beberapa media online, kami menyayangkan pemberitaan yang tidak bertanggung jawab dan menyesatkan tersebut," kata Julian melalui pesan singkat, Sabtu (19/10).

BACA JUGA: Senam Lebih Satu Jam Nonstop

Presiden, lanjut Julian, langsung bereaksi atas mencuatnya isu tersebut. Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat itu telah memerintahkan BIN untuk melakukan klarifikasi kepada masyarakat.

Lebih lanjut Julian mengatakan, isu penculikan tokoh pendiri PD itu sangat keterlaluan. Ditegaskannya, penyebar kabar itu akan mendapat ganjaran atas perbuatannya.

BACA JUGA: Perppu Sudah Final, Tak Bisa Batal

"Tidak boleh ada fitnah yang dibiarkan dan disebarkan tanpa pertanggungjawaban. Hukum harus ditegakkan demi kebenaran dan keadilan," pungkasnya.

Untuk diketahui, Subur dikabarkan diculik oleh BIN saat akan menghadiri acara diskusi yang digelar oleh organisasi bentukan Anas Urbaningrum, Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI). Kabar penculikan Subur pertama dihembuskan oleh moderator diskusi mingguan PPI, M Rahmad.

BACA JUGA: Media Dilarang Ikut Menayangkan Anak Tersangka Koruptor

Melalui situs Youtube, bekas Wakil Direktur Eksekutif Partai Demokrat ini menginformasikan bahwa Subur Budisantoso gagal hadir dalam diskusi Jumat (18/10) kemarin karena dijemput oleh anggota BIN. Tetapi, kabar penculikan itu telah dibantah oleh Subur. (dil/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jadi Masalah, DPR Diminta Tolak Perppu MK


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler