jpnn.com - JAKARTA--Pemerintah dalam hal ini pihak Istana Negara mengingatkan agar Pilkada DKI Jakarta menjadi ajang pertarungan ide-ide dan program para calon kada.
Bukan untuk berdebat soal identitas seperti etnis maupun agama. Sekretaris Kabinet Pramono Anung, mengatakan, Jakarta adalah contoh dari semua daerah. Termasuk soal demokrasi di Indonesia.
BACA JUGA: SERU! Pendukung Risma dan Ahok Adu Dukungan
Karena itu pemerintah wajib mengawal proses demokrasi di Jakarta dengan baik.
"Indonesia adalah negara demokrasi, negara pluralisme dan negara kesatuan. Demokrasi bukan persoalan etnisitas, agama atau persoalan apapun," ujarnya di kantor kepresidenan, Jakarta, Selasa (20/9).
Pendaftaran pasangan calon Pilkada DKI Jakarta dimulai 21-23 September. Pemerintah pusat berharap, masyarakat disuguhkan calon-calon berkualitas, berintegritas serta berkomitmen memajukan ibu kota.
BACA JUGA: Bawaslu Bakal Laporkan Nusron ke Presiden
"Jadi silakan bertarung gagasan, ide dan program. Jadi bukan lagi persoalan suka atau tak suka. Apalagi yang berkaita dengan SARA," tegasnya. (flo/jpnn)
BACA JUGA: Sebelum Beri Kejutan, Petinggi PDIP Merapat ke Kediaman Mega
BACA ARTIKEL LAINNYA... Sandiaga Yakin Mardani Sanggup Lengkapi Wujud Aspirasi Warga Jakarta, Tapi..
Redaktur : Tim Redaksi