Istri Anwar Ibrahim Tuding Kampanye Hitam Partai Lawan

Paskaberedarnya Video Mesum Mirip Anwar Ibrahim

Rabu, 06 April 2011 – 06:06 WIB

JAKARTA - Kondisi politik dalam negeri Malaysia kembali memanasItu menyusul beredarnya rekaman video mesum dengan pelaku yang mirip mantan wakil Perdana Menteri (PM) Malaysia Datuk Seri Anwar Ibrahim

BACA JUGA: SBY Ajak Turki Saling Berinvestasi

Dalam video berdurasi 1,47 menit yang beredar di situs Youtube itu tampak pria yang disebut-sebut mirip dengan Anwar berhubungan seks dengan seorang gadis.
      
Menanggapi beredarnya video itu, keluarga tokoh oposisi Malaysia Anwar Ibrahim dengan tegas menyebutkan bahwa pria dalam rekaman video itu bukanlah sang kepala keluarga
Mereka menyebut video rekaman palsu itu digunakan untuk menekan gerakan partai oposisi jelang pemilu di Serawak, salah satu negara bagian di Malaysia

BACA JUGA: 140 Imigran Terdampar di Pulau Ndana



"Demi keadilan dan kebenaran, kami sekeluarga telah berkali-kali menonton video itu dan pria jelas bukan Anwar Ibrahim," kata Istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail menjawab pertanyaan Jawa Pos melalui email dari Jakarta Selasa kemarin (5/4).

Potongan video tersebut sudah disebar di internet sejak Minggu (3/4) lalu
Istri Anwar menyebutkan bahwa potongan video bernuansa kampanye hitam tersebut sebenarnya sudah dikantongi oleh pihaknya sejak bulan lalu

BACA JUGA: Bentrok dengan Aparat Keamanan, 15 Demonstran Tewas



Bahkan upload video yang beredar itu adalah bagian dari dari rekaman yang lebih panjang dan sebelumnya telah diperlihatkan kepada jurnalis oleh dua orang mantan anggota kelompok koalisi yang memimpin Malaysia"Kami telah menonton potongan video tersebut dan ciri-ciri pria itu sangat berbeda," tegas dia.

Menurut Wan Azizah, video yang muncul menjelang pemilihan umum di negara bagian Serawak pada (16/4) bertujuan mencoreng citra AnwarPemerintah Malaysia, kata dia, memandang Anwar sebagai kekuatan besar dan katalis bagi perubahan di Malaysia
Dasar lain yang menguatkan adalah aliansi tiga partai oposisi pimpinan Anwar telah sukses meraih banyak suara pada pemilu nasional 2008 sehingga mengancam kekuasaan koalisi Front Nasional pimpinan UMNO di Sarawak"Tudingan tersebut salah, tidak berdasar, dan sangat kejamIni merupakan salah satu bukti politik sampah yang dijalankan oleh Front Nasional," tuding Wan Azizah

Pemilu Sarawak memang menjadi tolok ukur utama untuk menentukan kekuatan partai politik di MalaysiPemilu di salah satu negara bagian kunci itu akan menentukan peta politik nasional di MalaysiaJika Front Nasional kalah di negara bagian tersebut maka kemungkinan mereka akan menggelar pemilu lebih cepat

Tudingan korupsi terhadap Menteri Kepala Sarawak dan ketidapuasan yang dirasakan suku asli di negara bagian yang terletak di Pulau Kalimantan itu diperkirakan akan menjadi perdorong raihan suara kelompok oposisiWan Azizah yang juga ketua Partai Keadilan Nasional (PKN) optimistis kelompok oposisi akan meraih lebih banyak kursi di negara bagian Sarawak"Kami masih berada di jalur untuk melakukan perbaikan di Sarawak." Tegasnya.

Rekaman video mesum antara seorang perempuan dan pria yang mirip tokoh oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim, semula beredar di situs YouTubeTayangan berdurasi 1 menit 47 detik yang memuat adegan seks antara pria mirip mantan Deputi Perdana Menteri Malaysia dan seorang wanita di sebuah kamar hotel itu diunggah pada Minggu (3/4/2011).

Menurut keterangan Wan Azizah YouTube telah mencabut tayangan video adegan mesum itu namun ternyata tayangan itu telanjur beredar luas di sejumlah situs dan blog pro-Pemerintah MalaysiaDalam tayangan video, seorang pria yang bertelanjang dada dan mengenakan handuk terlibat komunikasi dengan seorang pria yang mengenakan kaus dan celana panjang

Pada saat yang sama, seorang wanita terlihat tengah duduk di atas sebuah ranjangDalam tayangan video berdurasi lebih panjang, pria yang mengenakan handuk berhubungan badan dengan wanita itu setelah pria yang mengenakan kaus dan celana panjang meninggalkan ruangan.(zul)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Jatuh dari Lantai Enam, Selamat


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler