Istri Gubernur Jadi Korban Intelijen Gadungan

Senin, 15 Februari 2016 – 10:17 WIB
Farida Amin (47), warga Kelurahan Soa Sio, Ternate Utara ditangkap karena mencatut nama BIN saat memeras istri Gubernur Maluku. FOTO: Malut Post/JPNN.com

jpnn.com - ERNATE – Diduga mengaku sebagai angota Badan Intelijen Negara (BIN), Farida Amin (47), warga Kelurahan Soa Sio, Ternate Utara langsung diamankan Badan Intelijen Negara (BIN) Daerah Malut. Farida sendiri diamankan pada acara Focus Group Disccution (FGD) persiapan Gerhana Matahari Total (GMT) di Bela Internasional Hotel, Sabtu (14/2) akhir pekan.

Abdullah Awedy, salah satu anggota BIN yang juga sebagai Kaposda Taliabu,  mengatakan penangkapan pelaku tersebut berawal dari perintah Kabinda. Sebelumnya, dirinya sudah diperintahkan untuk mengamankan pelaku sebelum ditangkap pada Sabtu (14/2). Penangkapan itu didasari oleh beberapa pengakuan saksi yang telah merasa dirugikan atas perbuatan pelaku.

BACA JUGA: Dokumen Penting Teroris Ditemukan di Karawang

“Pelaku diamankan di Bela International Hotel. Saya ingat dalam perintah satu minggu lalu ada pihak yang dirugikan dari ulah pelaku. Saya juga sudah mendapat perintah dari Kabinda untuk menahan pelaku guna dimintai keterangan, dan pelaku akan tetap diproses secara hukum,” tegas Awedy seperti dilansir Malut Post (Grup JPNN).

Awedy mengatakan, di awal pemeriksaan, pelaku tidak membantah melakukan aksi pemerasan dengan membawa nama BIN. Namun pelaku akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa setelah petugas mendapatkan pengakuan dari salah satu saksi melalui sambungan ponsel yang menyatakan bahwa pelaku pernah mengakui dirinya sebagai anggota BIN. Selain itu, ada beberapa orang lagi yang pernah menjadi korban dari aksi pelaku, termasuk istri Gubernur Malut.

BACA JUGA: Ekowisata Mangrove, Tempat Hiburan Baru untuk Masyarakat (1)

“Awalnya pelaku tidak mengaku. Tapi setelah kita hubungi via ponsel kepada saksi yang kita punya, pelaku langsung tidak bisa mengelak. Sudah banyak yang jadi korban, termasuk istri Gubernur, ajudan Ibu gubernur. Saksi yang kita mintai keterangan ini juga mengakui bahwa pelaku mengaku sebagai anggota BIN saat berda di depan saksi,” sebut Awedy.

Awedy juga menuturkan, dari hasil pemeriksaan, pelaku juga mengaku sebagai anggota Intelijen Investigasi Aliansi Indonesia dan mulai melancarkan aksinya sejak tahun 2012 dengan motif menguntungkan diri sendiri.

BACA JUGA: Puluhan Hidung Belang Terjaring Lagi Mau Hohohihi

“Dia mengaku menjadi anggota Intelijen Investigasi Aliansi Indonesia pada 2012, dan sejak itu pelaku langsung melakukan aksinya dengan motif kepentingan pribadi,” terangnya.(tr-04/jfr/fri/jpnn)

BACA ARTIKEL LAINNYA... Hmmm...Enaknya jadi PNS


Redaktur : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

Terpopuler