jpnn.com - jpnn.com - Choiron, 38, warga Jalan Demak Nomor 266 Surabaya, tega menjual istrinya sendiri, WHN, 30, kepada para lelaki hidung belang lewat grup facebook (fb).
Parahnya lagi, Choiron menawarkan sang istri untuk memberikan layanan threesome (main seks bertiga dengan dua orang pria) bahkan gangbang (main seks ramai-ramai dengan banyak pria sekaligus).
BACA JUGA: Wah..Ada 90 Akun Sediakan Layanan Esek-Esek
Yuan Abadi - Radar Surabaya
KASAT Reskrim Polrestabes Surabaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Shinto Silitonga menjelaskan bahwa kasus layanan seks nyeleneh itu terbongkar berkat kejelian anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya dalam mengawasi puluhan grup prostitusi online yang ada di facebook.
BACA JUGA: Prostitusi Online Bertarif Rp2 Juta Terbongkar di Jambi
Saat itu, anggota mendapati ada salah satu grup bernama Swingers Indonesia.
"Di grup ini (Swingers Indonesia, Red), kami mendapati seorang pria dengan nama Sugianto tengah menawarkan WHN kepada para lelaki hidung belang di grup tersebut. Selain mem-posting foto-foto WHN, Sugianto juga menyebutkan kalau layanan yang bisa didapatkan ketika mem-booking korban mulai threesome bahkan gangbang," ungkap AKBP Shinto, Rabu (1/2).
BACA JUGA: Teganya..Jual Teman Rp 1 Juta di Grup FB
Setelah mendapatkan postingan tersebut, Shinto mengaku pihaknya lantas melakukan penyelidikan.
Hasilnya, polisi berhasil menelusuri dan akhirnya membongkar jaringan prostitusi online ini.
Awalnya, polisi mendapatkan informasi jika korban WHN sudah di-booking oleh seorang tamu di Hotel Biru di Jalan Mastrip, Kedurus.
Tidak menunggu lama, polisi langsung menggerebek salah satu kamar di hotel kelas melati tersebut.
"Hasilnya, di kamar itu, kami mendapati empat orang dalam satu kamar. Mereka adalah korban WHN, suami korban Choiron, Sugianto teman Choiron, dan satu lelaki hidung belang yang ternyata saat itu keempatnya sedang melakukan seks ramai-ramai yang biasa disebut gangbang," lanjut Shinto.
Keempatnya pun langsung diamankan dan diangkut ke mapolres untuk diperiksa. Berdasarkan pengakuan para tersangka, polisi akhirnya mengetahui modus aksi prostitusi ini.
Menurut Shinto, awalnya Choiron menawarkan WHN kepada Sugianto, 30, warga Jalan Dusun Bakung, Balongbendo, Sidoarjo, untuk bermain seks.
Penjualan itu dilakukan lewat mulut ke mulut karena Sugianto adalah teman akrab Choiron.
Saat itu, Choiron menjual istrinya hanya dengan tarif Rp 50 ribu. Sugianto pun mengajak WHN check in ke hotel.
"Setelah itu, tersangka Choiron kembali menawarkan WHN kepada Sugianto. Hanya saja, kali ini Choiron tidak menentukan tarif alias gratis. Namun dengan syarat, Choiron ingin juga menikmati istrinya saat ia sedang berhubungan int*m dengan Sugianto, alias threesome," jelasnya.
Setelah melakukan pesta threesome itu, aksi Choiron semakin menggila. Sebab, dia meminta Sugianto untuk menawarkan istrinya kepada pria hidung belang yang mau diajak bermain seks secara gangbang (ramai-ramai).
Setelah mendapatkan perintah dari Choiron, Sugianto pun lantas memiliki ide untuk menawarkan WHN kepada para pria hidung belang melalui grup facebook-nya. Saat itulah, Sugianto mempromosikan WHN di grup Swingers Indonesia.
"Sugianto menawarkan korban dengan harga Rp 500 ribu per orang untuk sekali booking. Namun, tidak semua pria hidung belang bisa mem-booking korban, karena tersangka mencantumkan jika korban bisa di-booking hanya untuk melayani threesome dan gangbang," terang perwira asal Medan ini.
Alumnus Akpol tahun 1999 ini juga menjelaskan bahwa ketika ada pelanggan yang berminat, maka mereka bisa langsung menghubungi kontak personal yang telah dicantumkan tersangka Sugianto.
Jika sudah sepakat dengan tarifnya, maka obrolan dilanjutkan dengan membahas tempat pertemuan.
Dia juga menjelaskan untuk layanan threesome dan gangbang, biasanya tersangka harus mencari dua pelanggan yang memesan layanan yang sama.
"Namun jika yang berminat hanya satu pelanggan, tidak jadi masalah. Sebab untuk layanan seks threesome dan gangbang ini bisa digantikan oleh kedua tersangka," ujarnya, seperti diberitakan Radar Surabaya (Jawa Pos Group).
Sementara itu kepada polisi, Choiron mengaku sudah tiga kali menawarkan istrinya lewat akun media sosial.
Namun, dia membantah jika dirinya berniat menjual istrinya. Sebab, bisnis ini berawal ketika istrinya mengaku tidak puas saat berhubungan intim dengannya sebagai pasangan suami istri. Sebab menurut Choiron, sang istri WHN memiliki kelainan seks yakni hiperseks.
"Selain itu, saya juga selalu memiliki fantasi seks yang berbeda. Saya kecanduan melihat film porno sebelum berhubungan intim dengan istri. Hanya saja, hal itu juga tidak membuat istri saya puas," ungkap sales di salah satu perusahaan swasta ini.
Dia juga menjelaskan bahwa aksinya ini bukanlah karena faktor desakan kebutuhan ekonomi semata, melainkan juga upaya untuk mendapatkan kepuasan, sensasi dan fantasi seks saat berhubungan intim tersebut.
"Hal ini yang tidak bisa dihargai dengan uang, makanya dengan Sugianto saya tidak pernah mengenakan tarif. Tapi jika mendapatkan hasil, uang tersebut saya gunakan untuk memenuhi kebutuhan," ungkap bapak satu anak ini. (*/jay)
BACA ARTIKEL LAINNYA... Kasus Prostitusi Anak Makin Marak, ini Faktor Pemicunya
Redaktur : Tim Redaksi