jpnn.com - JAKARTA - Liestyana Rizal mengaku diperiksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) soal operasi penangkapan suaminya, Irman Gusman, di rumah dinas ketua DPD, Jalan Denpasar Raya, Sabtu (17/9) lalu.
Dia mengaku sudah menceritakan apa adanya kepada penyidik komisi antirasuah. Liestyana menyatakan, tidak kenal dengan Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto alias Tanto dan istrinya, Memi.
BACA JUGA: DPR Apresiasi Polri Lakukan OTT di Kemenhub
"Saya tidak pernah bertemu sama sekali dengan dua orang itu," kata Liestyana usai diperiksa KPK, Selasa (11/10).
Dia mengaku juga ditanyakan ihwal bungkusan yang diberikan Tanto dan Memi untuk Irman. Ia mengklaim, Irman sebenarnya tidak tahu apa isi bungkusan yang diberikan Tanto dan Memi.
BACA JUGA: Polri Gelar OTT di Kemenhub, Presiden dan Kapolri Turun ke Lokasi
"Saya juga tidak tahu, soalnya dibungkus. Saya buka pas dia (Tanto) teriak-teriak," katanya. Ketika disebut bungkusan itu berisi uang oleh Tanto, Irman menyuruh Liestyana mencari bungkusan itu. "Saya disuruh bapak cari mana barang itu. Lalu saya cari dong mana yang dia (Tanto) bilang itu," ujarnya.
Dia membantah bungkusan berisi uang itu dibawa Irman ke kamar. Menurut dia, bungkusan itu hanya dibawa ke lantai dua setelah ditinggalkan Tanto dan Memi di ruang tamu. "(Yang bawa) bapak, kan itu sudah malam ya, tapi saya yang buka," jelas Liestyana.
BACA JUGA: Kemenhub Digeledah, Menteri Budi: Saya Mendapatkan Berbagai Laporan
Dia membantah bungkusan yang diserahkan itu sudah berubah ketika ditemukan KPK. Menurut dia, saat ditemukan bungkusan itu sudah robek dan berantakan. Lalu uang itu jatuh dari plastik. Karena panik Irman diancam akan diborgol, Liestyana buru-buru membawa turun bungkusan itu dari lantai dua kediaman. "Dalam keadaan panik saya lari ke atas, lalu uang yang jatuh itu saya masukkan ke plastik dan turun ke bawah," katanya.
Dia menegaskan, Irman tidak pernah menceritakan kepadanya soal Tanto. "Bapak hanya kenal Ibu Memi," ujarnya. (boy/jpnn)
BACA ARTIKEL LAINNYA... DPR Seakan Lepas Tangan Soal Kasus Korupsi E-KTP
Redaktur : Tim Redaksi